7. sah?

18.3K 615 6
                                    

Vina hanya bisa terdiam tak berani membuka suaranya sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vina hanya bisa terdiam tak berani membuka suaranya sedikitpun. Al terlihat tengah menahan amarahnya, ia melajukan mobil dengan begitu kencang. Serta tangan yang begitu erat memegang setir hingga terlihat urat-urat di tangannya.

Al menarik tangan Vina dengan kencang menuju kamarnya, memujukan Vina Kedinding. Melampiaskan amarah dengan memukul dinding di samping wajah Vina.

Vina menitikkan air mata karena begitu takut dengan Al, punggungnya juga sakit karena Al memujukan ia dengan keras.

"Masih mau kabur sayang" Al membelai lembut wajah Vina untuk menghapus air mata dengan tangan yang penuh darah. Wajah Vina yang tadinya hanya ada air mata sekarang bercampur dengan darah.

Vina tak bisa menjawab ia hanya menggelengkan kepalanya, bau anyir memasuki indra penciumannya. Hingga kesadarannya mulai menghilang. Melihat gadisnya terkulai lemas Al mengangkat Vina dengan hati-hati.

---

"Sah!" Ucap semua orang yang berada di acara tersebut.

Masih dengan wajah shock Vina tertengun dengan apa yang ia dengar barusan.

Sedari pagi ia tak diizinkan keluar dan tiba-tiba ada banyak orang yang mendandaninya, ia tak menyangka ucapan Al tempo hari benar-benar terjadi sekarang.

Bagaimana bisa! Ini terlalu mendadak! Ia terdiam di depan cermin ketika orang-orang yang  itu keluar. Dan datanglah Al dengan pakaian yang senada dengannya.

Ini beneran udah nikah! Mimpi gak si gue!

"Om in-i beneran udah nikah? Saya lagi mimpikan om?"

Al menatap Vina dengan wajah lembutnya serta senyuman yang pertama kali Vina lihat, sorot mata yang terlihat berbinar "hai istriku" ucapnya kemudian mencium keningku.

Degg.

---

"Om. acaranya masih lama gak?" tanya vina yang sudah mulai kelelahan serta mulai mengantuk.

"Bentar lagi, mau makan hm"tanya Al lembut.

"Emang boleh"jawab Vina sedikit antusias.

Al beranjak, sebelum itu ia mengusap kepala vina, perlakuannya itu tak luput dari perhatian semua orang. Seorang CEO yang mereka kenal tagas, dingin, serta kejam berubah menjadi lembut adalah pemandangan yang langka.

"Tunggu sebentar"

Vina hanya menggangukkan kepalanya, setelah beberapa saat akhirnya Al membawa makanan dan juga minuman.

ALEXSA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang