Membuka Diri

1.1K 158 29
                                    

Anyeong! 💜

Udah pada dengerin Permission To Dance belum?

Gila lagunya bagus banget :'(
Apalagi maknanya
So deep

Semoga aja di tahun 2022 bumi udah bener-bener sehat, ya. Bisa free fr mask. Sumpah nggak enak banget pake masker terus2an. Nggak bisa kasih senyum sama orang.

Kasih emot purple love dung 🤩💜


Happy Reading!


Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil. Yang terpenting adalah niat, berusaha semaksimal mungkin dan juga konsisten. Tidak sia-sia beberapa minggu terakhir sebelum tes kenaikan kelas waktu Tinka banyak dia habiskan untuk belajar bersama Maura.

Mungkin Tinka bisa menyebutnya sebuah keberuntungan. Bisa menaikkan peringkatnya dari nomor lima belas hingga sampai pada angka sepuluh itu sudah sebuah pencapaian yang luar biasa. Tidak menyangka, tapi sangat senang. Karena itu artinya dia masih bisa sekolah dengan tenang. Beasiswanya masih bisa dia pertahankan.

"Enak banget ih yang liburan gratis ke Bali." Tinka menyenggol tubuh temannya sampai terhuyung. Berjalan di lorong menuju kantin.

"Aku nggak ikut," jawab Maura sedikit kesal.

"Kenapa?"

"Tau sendiri aku peringkat dua."

Tinka mengangguk seolah mengerti. Sudah dia katakan, bukan? Dalam kamus pendidikan Maura harus jadi nomor satu. Kalau tidak, ya pasti papanya akan berulah.

Maura adalah anak tunggal, semua harus sempurna demi menjaga nama baik keluarga. Itu juga bisa menjadi hal yang pantas untuk dipamerkan kepada rekan kerja demi mengambil atensi mereka. Memberikan penekanan bahwa keluarga mereka sempurna.

"Liburanku harus ikut les. Dari pagi sampe sore."

Tinka bergidik ngeri. "Kamu nggak stres?"

"Udah biasa ... udah kebal."

***

Setelah kejadian malam itu. Malam di mana Elko meminta Tinka untuk membantu pria itu move on dari masa lalu, mereka memang cukup dekat. Tinka bisa merasakan kalau Elko memang sudah mulai terbuka dengan dirinya.

Mungkin kedengarannya itu keputusan yang dibilang terlalu cepat. Bahkan Tinka menyadari hal itu. Tahu betul kalau hubungan antara dirinya dan Elko tidak setulus yang semestinya. Berhubungan karena alasan melupakan masa lalu bukanlah sebuah pilihan yang bagus.

Namun, Tinka merasa masa bodoh dengan hal itu. Entah kenapa saat bersama pria yang berbeda sepuluh tahun dari dirinya itu seperti membawa sebuah aliran tersendiri pada Tinka. Aliran yang begitu menenangkan dan juga terasa nyaman.

Tinka juga sudah memberitahu bahwa tak masalah akan hal itu. Sudah dikatakan, dia ingin menikmati hidupnya saja. Lagi pula jalannya juga masih panjang. Andaikan memang suatu saat hubungan mereka gagal, itu bukanlah sebuah masalah besar. Karena pada awalnya memang mereka sudah sepakat.

Tidak ada status yang jelas, tapi intinya mereka sudah saling terbuka. Karena Elko sendiri juga tidak ingin meresmikan hubungan mereka ketika dirinya sendiri belum benar-benar memiliki perasaan yang dulu pernah ada untuk Latisya.

Katakanlah Elko pria jahat yang tega membuat anak gadis orang seperti sebuah permainan yoyo. Tarik-ulur tidak menentu. Ya, Elko akui itu. Tapi, dirinya sendiri juga cukup berusaha keras untuk mencoba menerima kehadiran Tinka. Percayalah, mengganti hati bukanlah sebuah hal yang mudah.

EL:Querencia [SELESAI ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang