32. Good Person

1.1K 144 81
                                    

Hi Hi aku datang membawa tampilan baru 😂

Kali ini aku mutusin buat ganti judul yang semula One-A jadi EL:Querencia
Bukan karena apa sih. Aku emang pengen judulnya lebih punya makna dalam aja.

Aku harap ELko memang benar2 jadi tempat ternyaman buat Tinka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku harap ELko memang benar2 jadi tempat ternyaman buat Tinka. Tempat di mana dia bisa bebas untuk mengekspresikan apapun yang dia inginkan.

Kita kawal pasangan ELKA sampai halal ye.

Happy Reading!

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Seperti biasa, Elko sudah duduk di ruang tengah dengan lembaran kerja di depannya.  Tidak bisa lepas dari pekerjaan.

Sedangkan Tinka dan Tante Sonia sedang siibuk berkutat di dapur. Dua wanita berbeda usia tersebut sedang membuat cemilan malam. Terong goreng dan juga tempe selimut memang cocok saat cuaca sedang dingin begini.

Entahlah ide dari siapa. Merekka berdua sedang bereksperimen membuat cemilan yang sedikit berbeda dari biasanya.

Bekal resep dari internet, akhirnya mereka membuat terong yang notabennya memang kesukaan Elko disulap jadi masakan yang berbeda.

"Ko, ini sudah matang. Tolong antar beberapa untuk Tisya, ya!" teriak sang ibu dari dapur. Pria itu berpikir sejenak sebelum menjawab.

"Masih banyak yang belum selesai, Buk! Suruh Tinka aja!" teriak Elko balik. Buka karena apa, tapi dia baru saja baikan dengan sang pacar beberapa jam yang lalu. Kalau dia sampai memancing singanya lagi, bisa-bisa dia didiamkan setahun lamanya.

Elko bergidik sendiri. Jangan sampai hal itu terjadi. Jangankan satu tahun, hanya satu hari saja pikirannya sudah dibuat kacau sampai tidak bisa fokus di kantor. Makanya sekarang dia jadi membawa pekerjaannya yang belum selesai ke rumah.

"Orang disuruh malah perintah balik," gerutu sang ibu yang sedang menuangkan saus ke dalam mangkuk kecil.

"Nggak apa-apa, Buk. Biar Tinka aja yang anter. Rumahnya yang nomor dua dari sini, kan? Yang nggak ada gerbangnya." Sebenarnya dalam hati Tinka juga bersyukur karena Elko menolak. Pokoknya sekarang dia itu masih sensitif dengan satu nama yang menjadi tetangga barunya.

Tinka berjalan keluar melewati tempat Elko duduk. Sebelum dia benar-benar pergi, suara Elko menghentikan langkahnya.

"Jangan jambak-jambakan, ya." Setelahnya Elko tersenyum puas melihat pacar kecilnya sudah memanyunkan bibir.

***

"Assala- eh iya, kan beda ya." Tinka menutup mulutnya sendiri. Dia lupa kalau pemilik rumah yang berada di depannya tersebit tidak seiman dengannya.

"Permisi ... Teh!" serunya bersamaan dengan tangan yang mengetuk pintu tiga kali.

Tidak berselang lama, suara gesekan sandal dengan lantai terdengar semakin dekat. Dan dua detik berikutnya terlihat seorang wanita dengan rambut yang digelung tinggi muncul dari balik pintu.

EL:Querencia [SELESAI ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang