[2] TEMPAT BARU

4.6K 437 5
                                    

"Akan tiba dimana Allah membalas buah dari kesabaranmu dari tempat yang tak pernah kamu perasangkakan sebelumnya. Bersabarlah".

[Diary Aira]

Medan, 5 tahun kemudian.....

Kualanamu Internasional Airport.

Langkah Aira sedikit gemetaran ketika pertama kali ia menginjakkan kaki di kota Medan. Kota yang bahkan tak pernah terbesit dalam benak Aira untuk ia jadikan tempat merantau. Qadarullah, hari ini gadis itu justru mendatanginya, bahkan untuk menetap dalam jangka waktu yang belum bisa ditentukan.

Semua ini karena pekerjaan yang mengharuskan Aira dipindah tugaskan ke Medan. Perusahaan dimana Aira bekerja saat di Semarang, memberi Aira tugas untuk membantu perusahaan pusat yang ada di Medan.

Perusahaan pusat membutuhkan HRD tambahan. Ini memang mekanisme yang sudah ditentukan, dimana recruitment perusahaan pusat akan mengambil pegawai cabang yang terbaik. Hal ini dilakukan agar perusahaan pusat dapat dijadikan contoh oleh perusahaan cabang dengan menempatkan pegawai terbaik di kantor pusat, yang tentu sudah sangat kompetitif ketika berada di perusahaan cabang.

Tak hentinya kalimat hamdalah senantiasa dilantunkan dari gadis berhijab army tersebut. Senyum merekah senantiasa mengembang. Bergegas Aira mengambil kopernya karena sudah ditunggu oleh supir yang sengaja perusahaan siapkan untuk menjemput Aira dari bandara. Seorang pria paruh baya memegang sebuah kertas agak besar dengan tulisan; Maira Salsabila Gunandi (HRD Ghanin Law Firm). Tanpa menunggu lama Aira pahan, bahwa pria tersebut yang ditugaskan untuk menjemputnya.

"Assalamu'alaikum bapak. Saya Maira Salsabila Gunandi" Ucap Aira sopan

"Wa'alaikumussalam Warahmatullah, Alhamdulillah neng, akhirnya datang juga. Yasudah silahkan masuk" Balas pria tersebut sambil membukakan pintu untuk Aira dan dilanjutkan memasukkan koper Aira kedalam bagasi mobil

"Terima kasih ya pak—?"

"Asep neng. Nama bapak Abdul Asep" sela pak Asep yang memahami kebingungan Aira.

"Ah iya, Terima kasih ya pak Asep"

Sambil menyalakan mobil dan mengambil alih kemudi pak Asep menipali "Sama-sama neng. Kita langsung ke kantor ya, sudah ditunggu pak Johan di kantor".

"Siap pak"

Jarak kantor baru Aira dengan Bandara Kualanamu rupanya tidak terlalu jauh. Sebenarnya hanya butuh waktu 20 menit untuk keduanya tiba dikantor. Sayangnya, kondisi lalu lintas di Medan saat siang hari yang cukup padat, membuat keduanya terlambat lebih dari 10 menit.

Setelah melewati perjalanan yang cukup menyenangkan, karena Pak Asep tak hentinya melontarkan lelucon. Pada dasarnya, Pak Asep memang orang yang humoris, bertemu Aira yang karakternya sangat receh, cocok sudah.

Aira dan pak Asep akhirnya tiba di  Ghanin Law Firm. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang hukum terbesar di kota Medan.

"Neng Aira masuk saja, tanya ke resepsionis ruanganya pak Johan ya neng. Bapak tunggu di luar saja"

"Iya pak, terima kasih. Aira masuk dulu ya. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam warahmatullah"

Sejak memasuki lobi kantor Aira tak henti-hentinya mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Setiap interior digedung tersebut, benar-benar membuat takjub Aira.

Ditengah-tengah area resepsionis ada patung dewi keadilan yang berwarna hitam. Kontras sekali dengan warna dinding kantor yang putih bersih, memberikan kesan tajam pada area tersebut. Benar-benar karakter dari Ghanin Law Firm.

DIARY AIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang