[5] PENERIMAAN & PERMINTAAN

3.6K 318 15
                                    

"Memulai sesuatu dengan orang yang baru bukanlah kesalahan. Kesalahan adalah ketika kamu menjadikan orang baru sebagai pelampiasan sebab tak bisa melupakan".

[DIARY AIRA]

Benar adanya, manusia hanya bisa merencanakan, sedangkan Allah yang menentukan. Kamu bisa saja mengatakan iya untuk orang lain, tapi Allah lebih bekuasa untuk menolak orang lain untuk dirimu. Hanya karena rasa tidak enak, terkadang kita sering melakukan itu pada manusia. Sementara dengan Allah, kita bahkan lebih sering acuh.

Siapa yang tau dalamnya hati manusia. Siapa yang bisa menduga luasnya hati seseorang. Sekeras apapun kamu mencoba menghapuskan, jika memang saatnya kamu dipertemuan, kamu tak punya kesempatan untuk menolaknya.

Aira tergugu dengan tangisnya sendiri. Dia menyalahkan hatinya yang rupanya masih tak bisa konsisten dalam memutuskan sesuatu. Rasa ragu telah menyelimuti hatinya saat ini. Sebegitukah dahsyatnya kekuatan mencintai dalam diam? Hanya sekali tatap, roboh sudah pertahanan yang dibangun.

Dear Allah,,,
Sebenarnya apa yang sedang engkau persiapkan untuk masa depan hamba,
Siapakah sebenarnya orang yang akan membimbing hamba, Sebenarnya untuk siapa hati hamba.

Allah,,,
Perasaan yang hamba bagun bertahun-tahun telah runtuh,
Perasaan itu kini kembali tumbuh,
Hati yang seharusnya tidak hamba berikan kepadanya, kini kembali utuh.

Dear Allah,
Jika perahu cinta hamba berlabuh bukan pada orang yang tepat,
Jangan biarkan jangkar kasih sayang kian melekat,
Jika kapal tersebut masih harus berlayar,
Bantulah hamba mencabut jangkar pada pelabuhan yang tidak semestinya.

Dear Allah,,,
Maafkan hamba, yang tak mampu menjaga hati dengan sempurna

Dia adalah,
Muhammad Fauzan Akbar
Maaf bila hamba masih belum bisa mengikhlaskannya, meski pinangan orang lain telah datang.

Allah—

Tringgg!!!!

Satu notifikasi muncul di handphone Aira, membuat perempuan yang tarinya asik menulis kini teralihkan. Segera gadis itu menutup buku diary nya dan berjalan menuju kasur mengambil benda pilih tersebut sambil menghapus sisa air matanya.

Kak Adnan
Online

Sepuluh menit lagi kakak dan keluarga sampai di rumahmu Ra. √√

||Fii amanillah kak, kami menunggu.
√√

Tidak ada balas lagi dari Adnan, Aira meletakkan kembali handphone tersebut diatas nakas. Sejenak ia mengamati penampilan nya hari ini, sangat memperihatinkan. Matanya yang sedikit menghitam, hidung memerah dan wajah yang nampak pucat. Sudah seperti mayat hidup saja!.

Tak ingin membuat orang rumah khawatir, segera Aira memoleskan make up ke wajahnya. Sederhana saja, yang penting dapat menutupi kantung matanya yang menghitam.

"Dek!" Panggil Nayla-Bunda Aira.

"Masuk Bun"

Terdengar pintu kamar dibuka. Nampaklah Alya dengan Nazwa yang berjalan beriringan dengan senyum mengembang.

"MaasyaAllah sayang, cantik sekali" Puji bundanya

"Sudah siap kan dek? Adnan dan keluarganya sebentar lagi sampai. Ayo turun" ajak Nazwa seraya mengusap puncak kepala Aira.

Aira tidak menjawab, gadis itu hanya menganggukkan kepalanya dan menerima uluran tangan dari Alya dan juga Nazwa.

Jujur saja, Aira saat ini tengah menahan gemuruh dalam hatinya. Meskipun Aira belum sepenuhnya yakin dengan pilihannya, namun melihat keseriusan Adnan padanya saat ini, juga menimbulkan gugup pada diri Aira.

DIARY AIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang