DIARY AIRA [TERBIT]

PROLOG

Bagaimana rasanya, ketika selama hidupmu belum pernah menaruh hati terhadap lawan jenismu selain ayah dan saudaramu. Namun, secara tiba-tiba Allah menitipkan perasaan itu padamu. Mencintai seseorang yang jauh lebih muda darimu. Meski hanya selisih 4 bulan, tentu menjadi pertimbangan sebagai seorang perempuan. Lebih lagi, kamu mencintai seseorang yang belum penah kamu temui sebelumnya. Kamu hanya mengenalnya sebatas dunia maya.

Laki-laki yang kamu kenal sejak duduk dikelas 3 Madrasah Aliyah, yang kamu kenal dari forum group WhatsApp. Laki-laki yang memiliki kepribadian dan akhlak yang luar biasa. Sedangkan kamu, hanya wanita biasa. Allah berkata lain dengan memberikanmu kesempatan bertemu dengan dia di dunia nyata. Bahkan Allah memperkenankan kamu bersanding dengannya meski bukan dengan cara yang kamu impi-impikan sebelumnya.

"Maha besar Engaku dengan segala kuasa ya Rabb"

Aira menutup doanya dengan bacaan Al-Fatihah. Mendengar pintu kamar dibuka Aira membalikkan badanya. Jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya saat ia tahu bahwa ternyata suaminya yang baru saja masuk.

"Sudah salat?" dengan menahan nafas menghilangkan gugup, Aira memberanikan diri bertanya pada sang suami. Dia tidak memberi embel-embel semacam Mas, Abang atau Aa'. Bukan karena tidak mau, dia hanya bingung mau menggunakan yang mana. Takut-takut tidak berkenan dihati sang suami.

Diluar dugaan, bukan jawaban atau sapaan lembut yang Aira dapat. Melainkan deheman yang sedikit ketus yang ia dengar. Menghiraukan keberadaan Aira, sang suami langsung saja merebahkan badanya diatas ranjang dan langsung terlelap sambil menutup sebagian wajahnya dengan lengan.

Aira menggigit keras bibirnya agar isaknya tak terdengar. Tiba-tiba saja rasa sesak telah menjalar sampai ke ulu hatinya. "Cobaan apa lagi ini ya Allah?".

>>>>>>

Revisi: 10 Agustus 2023 (D)