"Tidak ada yang lebih baik dari kedua orang yang saling jatuh cinta selain menikah".
[Diary Aira]
Waktu terus berjalan, hingga tidak terasa tiga bulan sudah Aira menetap di Medan. Atas izin Allah, Aira selalu dikelilingi oleh orang-orang baik. Umi Siti—iya, bliau meminta Aira menyebutnya dengan Umi. Umi Siti bahkan sangat akrab dengan Aira, begitu juga dengan keluarganya.
Belakangan ini Aira juga disibukkan dengan bisnis fashion nya yang sedang berkembang pesat. Tak jarang Aira dan karyawannya sedikit kewalahan akibat membludaknya orderan. Benar, Aira tetap mengembangkan bisnisnya. Modal nekat membuka cabang di Medan dan Alhamdulillah mendapatkan hasil yang cukup baik.
Bunda Halimah dan Ayah Latif selaku orang tua selalu mewanti-wanti Aira. Apabila ia diberi rezeki lebih oleh Allah, jangan sampai melupakan kewajibannya untuk berbagi kepada sesama. Disinilah Aira sekarang, Rumah Singgah Adz-Zikru adalah rumah singgah yang dibangun Aira bersama Adnan rekan kerjanya dikantor. Belum lama memang, tapi rumah singgah tersebut sudah menampung lebih dari 30 anak, dimana kebanyakan dari mereka adalah yatim piatu.
Ayah dan Bunda Aira selalu mengajarkan Aira agar menjaga anak yatim dengan baik. Salah satu hadist andalan yang sering Aira dengar dari Ayahnya mengenai anak yatim adalah:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَافِلُ الْيَتِيمِ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ وَأَشَارَ مَالِكٌ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
Dari Abu Hurariah berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua ini di surga." Malik mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah. (HR. Muslim No. 2983 Syarh Shahih Muslim).
Aira menampung dan menolong anak-anak jalanan tersebut sebab Aira merasa dia memiliki kewajiban atas anak-anak tersebut. Lebih dari itu, berdekatan dengan anak jalanan bisa membuat Aira menjadi pribadi yang lebih bersyukur lagi. Memang tidak banyak yang bisa Aira lakukan, tapi setidaknya Aira tetap berusaha membantu mereka.
Ngomong-ngomong soal Adnan, Aira sendiri bertemu dengan laki-laki tersebut kala dilampu merah. Dimana Aira membagikan kotak makanan kepada anak jalanan dan Adnan yang hampir menabrak Aira dengan mobilnya ketika terburu-buru.
Adnan merupakan pria yang baik lagi shaleh. Ketika berbaur dengan perempuan yang bukan mahramnya, Adnan bisa menjaga sikap serta marwah dari lawannya. Tidak ada yang menyangka bahwa peretemuan tersebut ternyata dapat mendekatkan mereka seperti sekarang ini.
Adnan juga orang yang paling berpengaruh untuk rumah singgah ini. Laki-laki blasteran China itulah yang membantu mencarikan donatur tetap untuk membantu biaya dari rumah singgah. Alhamdulillah nya, cukup banyak yang mau membantu mereka. Entah apa yang Adnan tawarkan kepada para donatur itu, sehingga mereka mau membantu mereka. Adnan memang luar biasa.
"Aira"
"Gimana kak?" Aira menjawab panggilan Adnan sambil menatap kearah laki-laki tersebut. Detik berikutnya Aira kembali mengalihkan pandangannya.
"Setelah ini kakak mau ngobrol sebentar sama kamu, bisa?"
Aira menjawab tanpa menoleh kepada Adnan, "Boleh Kak, nanti sekalian makan malam gimana?" sejenak Aira menatap sahabatnya Rifa—"Rifa juga ikut ya"
Belum sampai Rifa menjawab, Aira sudah langsung mengintrupsi "Nga ada penolakan!" pungkasnya tak terbantahkan
"Dasar tukang maksa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY AIRA [TERBIT]
Spiritual[PART MASIH LENGKAP, SILAKAN SEGERA BACA] 18+ disini maksudnya adalah, cerita yang ditulis mengandung bahasa kasar dan adegan kekerasan, hanya untuk menunjang karakter tokoh. Tidak untuk ditiru!. [Follow sebelum membaca] ========= Menikah dengan ses...