"Sejatinya Allah lah pemilik dunia dan seisinya, termasuk hati hambanya. Ketika kau jatuh cinta, libatkanlah Allah didalamnya, niscaya kamu bahagia".
[Diary Aira]
>>>>
Semarang, 9 November 2016Konsentrasi sorang gadis berjilbab maron dengan pipi sedikit chubi yang tengah sibuk dengan buku ditangannya, akhirnya teralihkan pada notifikasi WhatsApp dari handphone nya sedari tadi terus saja berbunyi. Dengan sedikit kesal akhirnya gadis itu meraih handphone yang diletakkan di meja tak jauh dari tempat ia duduk. Membuka aplikasi berwarna hijau tersebut, muncul 1 group teratas dengan notifikasi yang jumlahnya sudah ratusan.
Perlahan, gadis itu membaca pesan yang ada didalam group tersebut. Barangkali ada yang penting fikirinya. Sampai dimana ada satu pesan dari temannya yang bertuliskan.
Volunter Indonesia 2016
200 pesan belum terbaca
Andra:
Wah, Barakallah Fauzan saudaraku. Selamat ya atas diterimanya di Al-Azhar. Semoga diberi kelancaran saat pemberangkatan dan pulang dengan selamat. InsyaAllah ilmunya bermanfaat.Dita:
Wah, selamat ya kak Fauzan. Baek-baek di Mesir. 😂Husna:
Wah berita gembira. Selamat ya kak Fauzan.Bayu:
Congrat's Ma Bro!. Bangga banget sama Fauzan.Masih banyak lagi ucapan selamat yang dituliskan oleh teman-temannya kepada seseorang dalam group chat tersebut. Sampai akhirnya yang bersangkutanpun membalas.
Fauzan:
Alhamdulillah, terima kasih teman-teman untuk ucapan dan doanya. Mohon ridhonya, semoga Fauzan diberi kemudahan dalam belajar.Klik!
Aira meletakkan kembali handphone tersebut dengan perasaan yang sulit diartikan. Dia Aira. Maira Salsabila Gunandi. Gadis berusia 18 tahun itu mendengus gelisah. Entah mengapa perasaannya mendadak tak keruan setelah mendapat kabar tersebut.
Fauzan. Iya Muhammad Fauzan Akbar. Pria yang sudah berhasil merebut hati seorang Aira. Aira sendiri tidak paham, kapan tepatnya dia mulai menjatuhkan hatinya pada pria asal Palembang tersebut.
Berhubung Aira bukanlah wanita yang aktif dalam mengungkapkan apresiasinya di group. Dia akhirnya memberanikan diri untuk menyampaikan ucapan selamatnya kepada Fauzan melalui chat pribadi.
Muhammad Fauzan Akbar
Terakhir dilihat 18.30||Assalamualaikum Fauzan. Selamat ya atas diterimanya di Al-Azhar. Barakallahu fiik.
√√Cukup lama Aira mengirimkan pesan tersebut, namun tak kunjung ada balasan. Hingga Akhirnya, tepat dipukul 22.00, barulah dia mendapat balasan.
Wa'alaikumussalam warahmatullah. Iya Kak Aira, terima kasih. Segeralah menyusul ya!
√√Nah, kan! Aira dipanggil kakak oleh Fauzan. Sedikit nyeri menerima kenyataan ini, tapi ya sudahlah. Namun sebenarnya, panggilan ini merupakan sapaan umum bagi member Volunter Indonesia. Para anggotanya selalu menggunakan embel-embel kak antar sesama. Kecuali memang sudah akrab betul satu sama lainnya.
||Ah iya, insyallah. Tapi sepertinya tidak untuk tahun ini. Aira akan pertimbangkan nanti.
√√Tidak masalah kapanpun itu. Semangat ya!.
√√Begitulah sekilas chat yang Aira lakukan kepada Fauzan. Aira memang tipikal orang yang tidak terlalu suka membalas chat di group. Dia akan menyampaikannya secara pribadi. Bukan maksud berkhalwat. Aira juga tahu betul batasan akan hal itu. Selagi masih normal saja ya tidak masalah, begitu fikirnya.
Aira dan Fauzan belum pernah saling bertemu, begitupun dengan sesama teman yang lain. Mereka hanya saling sapa melalui aplikasi WhatsApp, itu pun hanya sebatas saling komen di stori saja, tidak lebih.
Perlu digaris bawahi bahwa, disini hanya Aira yang benar-benar paham siapa Fauzan. Aira yang tau bagaimana paras Fauzan, sementara Fauzan? Jelas tidak mengenali Aira. Bisa dibilang Fauzan hanya sebatas kenal untuk menambah koleksi jumlah kontak di WhatsApp. Sungguh menyedihkan.
"Sadar Aira, kamu bukan apa-apa jika dibandingkan dengan Fauzan. Ingat kalian berbeda".
Kalimat itu berkali-kali Aira tanamkan dalam hatinya. Aira bertekad untuk melupakan Fauzan. Aira sadar, bahwa dia tidak boleh terlalu larut mencintai seseorang. Allah bisa saja murka dengan hal itu. Aira juga ingat dengan Abang semata wayangnya—Raihan. Entah dapat wangsit dari mana, Raihan mendadak memberi wejangan pada Aira.
"Percaya Abang, kalau dia jodoh adek. Sejauh apapun itu, pasti bakalan dipersatukan. Tapi nih ya, kamu juga ngak boleh maksa. Sadar posisi, sadar diri!". bukan Raihan namanya kalau tidak menasehati diselingi mencela.
"Dasar Abang laknat!"
Raihan mendelik tajam mendengar perkataan Aira, "Hih ngumpat, Abi anak Abi barusan ngomong ka-" Aira sontak menggigit tangan Raihan yang membuat Raihan menjerit kesakitan. Tentu agar Raihan tidak mengadu pada orang tuanya.
".....Awsh Heh, sakit dek. Main gigit aja، rabies Abang nanti!" Raihan bersungut-sungut kepada adik semata wayangnya itu.
"Bodo amat! Lagian Abang ya, jadi cowok kok tukang ngadu, huh!" Balas Aira yang tak kalah garang.
Kalau mengingat itu, Aira bisa senyum-senyum sendiri. Perlahan tapi pasti, do'a Aira berubah. Dia hanya meminta yang terbaik dan tepat untuknya menurut Allah. Tidak ada lagi nama yang Aira sebut dalam doanya.
Aira akan selalu mengingat nasihat yang diberikan Ayahnya. Dimana bliau juga mengetahui ada yang berbeda dari anak perempuan kesayanganya itu.
"Nak, seorang muslimah, jika tidak menggunakan ilmunya dalam persoalan asmara, maka dia akan dibutakan oleh cintanya"
"...Jadi, senantiasa libatkanlah Allah dalam segala urusan Aira ya nak"
22 Januari 2017, Merupakan hari yang tidak akan pernah dilupakan untuk Aira. Pada tanggal tersebut, Fauzan—pria yang pernah menempati hatinya resmi meninggalkan Indonesia. Jika tahun tersebut adalah tahun pertama Fauzan menempuh pendidikan di Mesir untuk semester 1, maka tahun ini adalah tahun kedua untuk Aira melangsungkan semester dua.
Itu semua hanyalah masa lalu. Fokus Aira sekarang adalah pada karir, keluarga serta bisnis yang tengah dirintisnya sejak semester 4 dibangku perkuliahan. Aira benar-benar menyerahkan semuanya pada Tuhan. Sejak saat itulah Aira sudah tak lagi memikirkan persoalan jodoh.
Hatinya mantap untuk berhijrah dan senantiasa taat pada syariat. Dia takut sungguh takut apabila keshalihah-hannya hanya pura-pura agar mendapat yang shaluh dan yang datang kepadanya juga pura-pura shalih untuk mendapat yang shalihah. Kan serem!.
Na'udzubillah min dzalik, semoga hal itu tak pernah Aira dapati.
———Dear Allah,
Aira tidak tahu, apa yang sebenarnya terjadi dengan hati Aira.
Aira hanya tahu bahwa, Engkau menciptakan hambamu dengan penuh kebaikan.
Aira belum mengenalnya, yang Aira tahu, dia adalah laki-laki yang baik,Wahai Allah pemilik hati,
Jika jatuh cinta dapat mengantarkan Aira menjadi lebih taat, dekatkan Aira kepadanya ya Raab. Apabila sebaliknya, tuntun Aira menuju taat yang tak pernah ada kata tamat.>>>>>
Revisi: 10 Agustus 2023
![](https://img.wattpad.com/cover/189202011-288-k293105.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY AIRA [TERBIT]
Spiritual[PART MASIH LENGKAP, SILAKAN SEGERA BACA] 18+ disini maksudnya adalah, cerita yang ditulis mengandung bahasa kasar dan adegan kekerasan, hanya untuk menunjang karakter tokoh. Tidak untuk ditiru!. [Follow sebelum membaca] ========= Menikah dengan ses...