[31] CINTA DIKALA NESTAPA

3.9K 398 75
                                    

Aku terlambat menyadari, bahwa Allah sudah titipkan bidadari. Aku terlambat menyadari, bahwa aku teramat mencintai. Yaa Ilahi”

Muhammad Fauzan Akbar

[DIARY AIRA]

•••√√√•••

Bantu ramein komennya ya temen-temen hehe

*******

Brakk!!!

Anton masuk kedalam ruangan dengan tergesa dan nafas yang tersengal-sengal. Tatapannya langsung tertuju pada benda yang ada dalam genggaman Rifa, matanya membola saat itu juga.

“Sialan, dia benar-benar membawa Gps. Ayo, kita pindah sekarang!” Titahnya

Dengan cepat seluruh anak buah Anton dan Rifa mengemasi barang mereka. Dilepasnya Aira dari rantai yang mengikatnya. Saat hendak mengangkat tubuh Aira, semua orang kembali dikejutkan dengan kemunculan Fauzan, Adnan dan Miko. Tanpa pikir panjang Anton memerintahkan anak buah Rifa untuk memberi penyerangan kepada 3 pria tersebut.

Perkelahian pun tak dapat terelakkan. Barang-barang serta kardus yang ada dalam ruangan tersebut berserakan. Bunyi dentuman saling bersautan karena barang yang berjatuhan. Jumlah yang tidak seimbang tidak membuat Fauzan dan yang lain kesulitan, ini masih ringan baginya. Sesekali ia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Aira.

Satu persatu anak buahnya mulai terkapar tak berdaya. Rifa yang memang sudah hilang akal tanpa pikir panjang langsung menjalankan aksinya. Gadis itu benar-benar tak ingin kehilangan kesempatan untuk benar-benar menghabisi Aira. Rifa berlari ke arah Aira dan saat itu juga, bertepatan dengan Fauzan yang menatap ke arah istrinya—Aira.

BLEST!!!

“AIRAAAAA!!!!”

Mendengar teriakan Fauzan, semua orang yang ada di gedung tersebut menghentikan kegiatan mereka. Semua ikut memandang dimana mata Fauzan memandang sekarang, kecuali Miko. Laki-laki itu tetap fokus untuk menghabisi anak buah Rifa dan Anton.

Shit! Adnan, Fokus!” umpat Miko kala menarik Adnan yang hampir kena pukulan kayu dari salah satu anak buah Rifa.

Emosi Miko semakin meledak, ia ingin menangkap Rifa namun dihadang oleh ajudan Rifa. Tanpa ampun Miko menghajar brutal orang-orang yang berhadapan dengannya. Fauzan langsung berlari mendekati istrinya. Rifa yang ia lihat beberapa saat lalu, kini sudah menghilang.

Lima orang laki-laki dan dua orang perempuan berseragam polisi masuk. Mereka dengan sigap memberi tindakan untuk membantu Miko dan Adnan. Tak butuh waktu lama, semua anak buah Rifa berhasil dibekukan. Mirisnya, Anton dan Rifa berhasil melarikan diri.

Air mata Fauzan akhirnya luluh ketika berhasil meraih tubuh mungil istrinya. Keadaan Aira benar-benar memperihatinkan sekarang. Gamisnya sobek sampai lutut, juga pergelangan kakinya yang mengeluarkan darah. Belum habis sampai sana, kedua pipi Aira juga didapati sayatan yang cukup dalam. Jangan lupakan, pergelangan tanganya juga mengucurkan darah.

Fauzan juga baru sadar, resleting gamis Aira sudah terbuka dan jikbab yang senantiasa menutup kepalanya sudah hilang entah kemana. Dadanya sakit mendapati Aira dalam kondisi yang jauh dari kata baik. Lagi-lagi ia gagal menjadi suami yang baik untuk Aira.

DIARY AIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang