[27] BUKAN AWAL BAIK

3.3K 355 29
                                    

Note: Bacanya online ya, biar mulmed nya bisa ke play. Happy reading guys!.

--------

"Sering kali, kita baru menyadari sesuatu ketika kita sudah kehilangan sesuatu itu. Perbanyaklah bersyukur, niscaya kamu beruntung".

[DIARY AIRA]



Udara pagi memang selalu mengantarkan energi positif. Fauzan saat ini sedang memurojaah hafalannya di Gazebo. Gazebo baru yang dibangun Fauzan sejak beberapa waktu lalu, hari ini sudah bisa ditempati. Bukan tanpa alasan Fauzan membangun Gazebo dibelakang rumah. Setelah kepulangan dari Semarang, ternyata dia jadi menyukai hal-hal yang ada dirumah Aira, termasuk Gazebo ini.

Selesai dengan murojaahnya, Fauzan meletakkan Al-Qur'an nya diatas meja. Dilepasnya kopiah abu-abu miliknya kemudian badannya ia senderkan disalah satu tiang disudut gazebo. Matanya terpejam menikmati sapuan udara pagi diwajahnya, sangat menenangkan.

Masih dengan kondisi mata terpejam, lisannya tiba-tiba ingin menyenandungkan lagu dengan bahasa arab yang sedang naik daun. Min Awel Dekika.

Baghir min 'aeyniy wana shayfik
(Aku iri matamu ketika mereka melihatmu)

Wadallii washalti liih
(Begitulah keadaanku)

Lau esma' ismii bisyfayfik
(Saat kau memanggil namaku)

Bauulik kararih
(Terus memanggilku)

Wa 'umrii maa haqdara washiflik bahibbik addiyih
(Cintaku padamu tak terlukiskan kecuali cintamu)

Tanpa ia sadari, Aira datang dengan membawa nampan berisi pisang goreng dan coklat jahe panas kesukaan Fauzan. Sampai akhirnya ia langsung terduduk tegap begitu ada suara yang menyaut lirik berikutnya

Irsimnif laylak nikmat
(Gambarlah aku pada bintang dimalammu)

Dhoyyah yilma' fil 'aeyiin
(Yang bersinar pada malammu ini)

Iktibnii fii 'umurok kilmah
(Tulis aku satu kata dalam hidupmu)

Yahkuhannaas ba'ediin
(Yang akan diucap orang-orang nanti)

Ana nifsii a'eish fuuq 'eumrii
(Aku akan hidup dalam cakrawala umurku)

Yaa habiibi ma'ak 'eumriin
(Oh cintaku kamu memiliki 2 kehidupan)

Fauzan membeku mendengar suara Aira. Ia tidak pernah mengira bahwa suara Aira ternyata secandu itu untuknya. Selama ini ia hanya mendengar suara mengaji Aira yang samar-samar ketika ia melewati kamar gadis itu sebelumnya. Seperti ditarik dalam kesadaran, Fauzan langsung ikut membalas lirik berikutnya secara bersamaan dengan Aira.

Law tuthlubii minnii 'aeynaia
(Pandanganku adalah milikmu)

Law tuthlubii 'eumurii kamaan
(Hidupku adalah milikmu)

Hadiikii siniini algayaa
(Ini tahun depanku)

Wahakun raadhii wa farhan
(Dan aku akan puas dan bahagia)

DIARY AIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang