Adrian duduk ditepian kolam, kakinya menjulur masuk dalam air biru itu sembari meminum segelas jus jeruk ditangannya. Disaat bersamaan ternyata Mawar juga sedang menulis di sebuah buku tepatnya di gazebo ujung kolam, Mawar tidak menyadari keberadaan Adrian saat itu.
Adrian terus mempertahatikan Mawar dari kejauhan. Dirasanya gadis itu sangat pendiam dan misterius. Kemudian matanya jatuh pada tali sepatu yang dikenakan Mawar akan membuat pemakainya jatuh.
Cowok itu berdiri dan berjalan perlahan mendekati Mawar, bermaksud ingin memberitahu bahwa tali sepatunya lepas, tapi Mawar menyadari kehadiran Adrian dan membuatnya salah tingkah sehingga dia buru-buru beranjak memakai sepatunya, dan...
GREP!
Hampir saja terjatuh jika Adrian tidak menangkap gadis itu. Yang lebih mengejutkan lagi buku Diary milik Mawar terjatuh dan terbuka pada halaman yang bertuliskan beberapa kata bercetak tebal mencuri perhatian Adrian yaitu :
*Love u more Ka Adrian, semoga kita bisa ditemukan di versi yang lebih baik*
Mawar yang menyadari Adrian membaca bukunya segera bangkit dari pelukan Adrian.
"Maaf kak" Mawar menangmbil bukunya yang terjatuh dan hendak pergi tapi Adrian menahan tangannya.
Lebih dekat, menatap lekat mata Mawar di depannya, mengangkat dagu mungil milik Mawar, Adrian mulai mendekatkan wajahnya pada Mawar, fokus pada wajah cantik dan bibir mungil gadis itu.
Mawar yang merasakan detak jantungnya tak beraturan hanya bisa mematung, ia bingung harus bagaimana. Adrian sedekat ini sekarang, seperti apa yang ia bayangkan selama ini.
Cup!
Mawar yang bergelut dengan pikirannya sendiri mulai tegang merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya. Yahhh! Bibir Adrian mendarat tepat diatas bibirnya, perlahan mencecap bibir merah Mawar dan mereka mulai memainkan lidahnya walaupun Mawar tau kesempatan ini tidak datang dua kali dan dia tidak tau apa yang sedang terjadi sekarang.
Apakah ini mimpi?
Dan tanpa mereka sadari, Ara yang melihat adegan ciuman ini malah merasa senang. Why? Karena ia merasa Adrian akan berpaling darinya dan akan mencintai Mawar. Bahkan ia tidak cemburu sama sekali melihat pacarnya itu berciuman dengan gadis lain.
Langkah balik arah menimbulkan suara yang membuat keduanya tersadar. Adrian segera melepaskan pelukannya terhadap Mawar begitupun Mawar yang langsung membuka matanya. Ia bingung harus berkata apa.
"Tali sepatu lo lepas." ucap Adrian singkat kemudian berlalu pergi meninggalkan Mawar yang masih mematung atas kejadian barusan.
Mawar menyentuh bibirnya sembari melihat punggung Adrian yang perlahan menghilang dibalik pintu ruang tengah.
Sesampainya dikamar, Adrian duduk di balkon kamarnya, ia dapat melihat Mawar yang masih berdiam diri di tepi kolam sambil melamun.
"Apa-apaan sih gue, bisa-bisanya kelepasan." grutu Adrian.
"Seandainya Ara bisa menerima gue seperti Mawar, gua pasti sangat bahagia. Tapi sampai detik ini Ara masih dingin sama gue, tapi gue ga bisa ngelepasin dia gitu aja."
∆∆∆∆∆∆
Hari sudah semakin gelap tapi Ara masih betah bermain basket dilapangan taman kota. Dengan bermain basket semua masalah hilang, beban yang ia tanggung sekejap ringan. Hanya sekejap.
Dia merasa lelah karena ulahnya sendiri bermain basket dari sore hingga malam hari tiada henti, bermain sendiri di kesunyian malam.
Tiba-tiba ada segerombolan geng motor yang menepikan motornya di lapangan basket. Ara yang melihat itu langsung menghentikan permainannya dan bergegas untuk pulang. Ia merasa tidak enak jika bermain sendiri dan banyak cowok di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakboy Kelas Sebelah
Teen FictionWARNING 18+‼️⚠️ Banyak toxicnya & mengandung 18+ Jiwa bar-bar ga masalah, yang qalem banyak-banyak nyebut dahhh "Lo harus tanggung jawab. Udah tiga kali lo nyelakain gue!" Teriak Reano menahan kepergian Ara. "Mau apa lo?" Balas Ara to the point. Se...