20. Jumat Berkah

2.9K 237 14
                                    

Sekarang jadwalnya Jumat tertib, tapi Reano dkk sama sekali tidak tertib. Lihatlah bagaimana mereka yang malah merokok di balkon sekolah saat jam pelajaran Pak Botak berlangsung. Mereka hanya menaruh tas di kelas dan keluar kelas dari jam pertama hingga jam menunjukkan akan bel istirahat.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apa tujuan mereka sekolah sebenarnya? Pencitraan brou

"Soal Eza beres?" tanya Juan yang kemarin tidak ikut menemui rival Reano itu.

"Lo pikir?" Reano terkekeh. "Modal tampang doang mau ngerebut Ara dari gue." lanjutnya.

"Lagian Ara juga bisa kali ngehajar Eza tanpa lo hahah!" timpal Agi.

"Selagi gue bisa kenapa harus Ara." balas Reano.

Ting Tong Ting Tong!

Bel istirahat baru saja berbunyi. Juan berjalan kearah jendela dekat pintu masuk balkon dan melongok kebawah, dimana banyak murid berhamburan keluar.

Sudah hal biasa mereka akan ke kantin tapi yang membuat Juan mengernyit adalah ketika beberapa murid mengenakan almamater osis memasuki kelas-kelas saat jam istirahat.

Seketika Juan berbalik menatap intens ketiga sahabatnya.

"Kenapa lo?" tanya Reano yang menyadari wajah panik Juan.

"Elga selingkuh?" timpal Agi.

"Diam dulu, gue mau tanya. Sekarang Jumat apa?"

Reano, Aga dan Agi saling tatap beberapa detik. Tanpa aba-aba mereka kompak mematikan putung rokok masing-masing kemudian bergegas meninggalkan tempat dan berlari menuju kelas.

Ada harta yang harus di selamatkan...

Mereka lari dengan langkah lebar, bahkan saat menuruni tangga mereka berpapasan dengan beberapa anggota osis yang hendak mengecek bagian balkon, tempat dimana para siswa membolos biasanya.

Dengan mulusnya anggota osis kelas sepuluh memberi jalan senior mereka yang lari terbirit-birit tanpa menahannya dan menaruh curiga sedikitpun kepada Reano dkk, atau mereka sudah maklum dengan kelakuan kakak kelasnya itu. Entahlah.

Ketika Reano, Juan, Aga dan Agi sampai di kelasnya, mereka langsung menutup pintu kelas rapat-rapat bahkan menguncinya dari dalam sebelum anggota osis sampai ke kelas sebelas IPS 2 itu.

Mereka memikul tas masing-masing dan keluar melalui jendela bekalang kelas menuju kamar mandi pria. Mereka berempat masuk dalam 1 bilik kamar mandi yang plafonnya berlubang.

Seperti biasa, Reano menaiki punggung Agi sedangkan Juan dan Aga mengeluarkan barang-barang haram dari tas masing-masing yaitu berupa rokok, vape, kartu remi, 2 botol amer yang masih utuh untuk di sembunyikan di atas plafon tersebut.

Tanpa mereka tau, Beni yang kebetulan keluar dari bilik kamar mandi sebelah memperhatikan kegiatan Reano dkk yang menyembunyikan barang-barangnya di dalam plafon berlubang.

Beni tersenyum miring, "Ini saatnya Ara tau gimana bejatnya lo." katanya sendirian dan segera meninggalkan kamar mandi tersebut menuju ruang Tata Tertib dan BK.

∆∆∆∆∆

"Anjir pasti parfum gue kena lagi." gumam Elga sambil gigit jari memandang miris tasnya yang sedang digeledah anggota osis.

"Lagian udah gue bilang, jangan bawa barang yang nggak semestinya. Apalagi sekarang jumat tertib, waktunya para osis razia. Lo tau sendiri Savielle disiplin." ceramah Ara.

"Ye kan gue menjaga diri agar tetap wangi dan rapi sepanjang hari. Mereka tuh nggak pengertian banget, seharusnya mereka memaklumi kalo cewek nggak bisa lepas dari hal begituan." elak Elga.

Fakboy Kelas SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang