17. Kencan?

2.9K 246 21
                                    

Sabtu bukanlah hari libur untuk siswa-siswi Savielle, melainkan hari khusus mengikuti ekstrakurikuler wajib. Semua siswa-siswi sibuk dengan ekskul masing-masing kecuali Reano dkk yang hanya mengikuti ekskul panjat pagar a.k.a tidak ikut ekstrakulikuler apapun.

Mereka 'Reano, Juan, Aga dan Agi' mengikuti ekskul musiman, kalau mood ya ikut kalau mager ya absen, se-easy itu bray! Tidak seperti Ara yang sudah stay dari jam 8 pagi di sekolah untuk latihan basket dan taekwondo sekaligus dengan waktu yang berbeda. Sedangkan Elga mengikuti latihan vokal di Galaksi (Gala Seni Musik Savielle).

Latihan basket sudah selesai dari satu jam yang lalu, Ara sibuk berbincang-bincang dengan anggota timnya di tepian lapangan sembari menunggu sensei datang untuk lanjut latihan taekwondo.

TING!

Mendengar suara notif dari ponselnya, Ara segera merogoh tasnya dan membaca isi pesan tersebut.

Reano D
Sayang, kangen ☹️

Ara langsung menahan senyum begitu membaca pesan dari Reano. Dia mah sukanya gitu, bikin senyum-senyum anak orang.

Fyi, mereka semakin dekat sejak kejadian main TOD tempo hari. Ara sudah mulai bisa menerima Reano dalam hidupnya dengan syarat cowok itu harus bisa merubah dirinya yang fakboy jadi loyalboy. Meskipun sulit, tapi Reano harus berusaha meninggalkan badhabits-nya itu demi Ara.


"Buat lo, Ra." kata Beni tiba-tiba, menyodorkan minuman ion botol pada Ara.

Ara mendongak, "Gue ada minum sendiri, Kak. Terimakasih." tolaknya.

Beni tersenyum kemudian duduk di sebelah Ara, "Oke."

Seakan mengerti, semua anggota tim Ara meninggalkan mereka berdua, memberi ruang kedua kapten basket itu untuk mengobrol.

"Udah berapa lama?" tanya Beni, mengarahkan dagunya pada ponsel Ara yang menampilkan roomchat dengan Reano.

Reflek Ara langsung membalik ponselnya, lalu mengangkat bahu, "Lupa."

Beni terkekeh, Ara yang terlihat begitu menggemaskan dengan keringat membasahi wajahnya. Tapi sayang, sudah ada yang punya.

"Ra, gue mau ngomong." akhirnya Beni memberanikan diri, mumpung ada kesempatan dan si kampret Reano sedang tidak ada.

"Apa, Kak?" balas Ara menatap Beni.

"Udah lama gue pengen omongin hal ini sama lo, tinggal cari waktu yang pas aja. Dan sekarang waktunya."

Beni menarik nafas. "Jadi sebenarnya gue itu-"

Rockabye-Sia Chandelier🎶

Reano D is calling...

Dering ponsel Ara mengurungkan ucapan Beni. Si pemilik ponsel memberi kode untuk mengangkat telepon. Beni mengangguk, Ara segera beranjak.

Emang sialan si Reano! Ada aja caranya gangguin waktu gue sama Ara. Beni membatin kesal.

"Kok chat aku dikacangin?" cerocos Reano saat panggilan tersambung.

Ara menghela nafas, "Ada apa?"

"Pacar kangen malah dicuekin, dasar kamu. Untung sayang."

Fakboy Kelas SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang