7. My lion

3.9K 314 4
                                        

CUP!

Ara terbelalak ketika Reano mencium keningnya secara tiba-tiba saat dirinya berbalik.

BUG!

"Akkh!" pekik Reano memegangi perutnya nanar. Frontal Ara menonjok perut Reano yang berani kurang ajar dengan dirinya.

"Maksud lo apa cium-cium gue?!"

"Jangan marah dong. Lo sekarang kan pacar gue." Ucap Reano santai, meninggalkan Ara yang masih mematung di tempatnya.

Tak lama gadis itu berbalik dan segera mensejajari langkah Reano yang tampak pincang lalu menghadang cowok itu.

"Gue bakal tanggung jawab, asal nggak jadi pacar lo." Protes Ara.

"Lo mau ingkari perjanjian? Lo udah setuju tadi." Peringat Reano. "Lo bakal jadi pacar gue, yang selalu jagain gue. Kan lo premannya Savielle."

"Lo memperbudak gue?!" Gertak Ara.

"Mana ada? Lo pacar gue, udah titik." Telak Reano tidak bisa diganggu gugat.

Ara kesal, ia langsung berbalik hendak meninggalkan Reano tapi pergelangan tangannya digenggam oleh cowok itu.

"Lo kalo kesel suka ninggalin ya. Asal jangan tinggalin gue nanti pas lagi sayang-sayangnya." Kata Reano tanpa tau hati dan pikiran Ara yang sudah tidak menentu. Sedari tadi bingung dengan dirinya sendiri.

"Najis!" Ara berusaha tidak menggubris perkataan Reano.

"Marah mulu si pacar." Kekehan Reano semakin membuat Ara dongkol.

"Kenalan dulu dong, masa udah jadian nggak saling kenal. Kata pepatah sih tak kenal maka tak sayang, takutnya nanti nggak kenalan jadi nggak sayang-sayang."

Disitu Ara sudah ingin memukul kepala Reano jika tak ingat bahwa cowok itu sudah berstatus sebagai pacarnya karena sebuah perjanjian bodoh berdasarkan pertanggung jawaban.

"Dengan siapa ini?" Reano mengulurkan tangannya kepada Ara.

Tanpa menyambut jabatan tangan itu, Ara menjawab, "Givara Bunga Adnanta."

"Cantik namanya, kaya orangnya hehe. Kalo gue-"

"Fakboy-nya Savielle. Reano Danuarta." Potong Ara cepat membuat Reano tertawa geli.

"Jahat banget lo yang, ngatain pacar sendiri fakboy."

"Nggak usah manggil gitu, gue geli dengernya." Sungut Ara jengkel.

Reano tampak suka menggoda Ara yang mulai lunak dengannya, meskipun cewek itu masih kasar. Setidaknya Ara tidak irit bicara seperti awal pertemuan mereka. Ara tidak sedingin itu ternyata. Okey, inilah mainan baru Reano.

"Minta dipanggil apa dong? Sweety? Honey? Baby? Atau my lion aja? Lu kan galak kayak singa madagaskar." Cecar Reano.

"Bomat." Balas Ara, bergerak meninggalkan Reano lagi.

"Ahh! Aduh!" Pekik Reano memegangi kakinya yang sakit. Ia lupa bahwa kakinya itu sedang tidak berdaya untuk mengejar pacarnya itu.

Ara menghela nafas panjang, memejamkan mata kuat-kuat dan berbalik menghampiri Reano yang mengadu kesakitan itu.

"Manja banget sih lo kayak banci." Sentak Ara sembari memampah Reano menuju tribun untuk duduk.

"Jahat banget sih lo kayak joker." Balas Reano tak mau kalah. Menirukan kalimat Ara.

"Mana gue tau joker." Timpal Ara.

Reano tertawa. "Liat diri lo sendiri, orang jahat berasal dari orang baik yang tersakiti."

Fakboy Kelas SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang