19. Bekal

3K 265 19
                                    

Ruang kelas sebelas IPS dua tampak sepi karena sedang ada jam praktek prakarya di lab komputer. Di dalam kelas yang terlihat sepi itu terdapat empat cowok yang sedang tidur di belakang bangku. Ya siapa lagi kalau bukan Reano, Juan, Aga dan Agi.

Mereka sengaja tidur di belakang saat Bu Rarung memasuki kelas dan mengumumkan ada praktek prakarya. Teman sekelas mereka tidak akan ada yang berani membangunkan empat troublemaker itu. Mereka memilih menjawab tidak tau saat di absen daripada harus cari masalah dengan Reano dkk. Semudah itu bro ngibulin guru. Kualat kalian durhaka! ~ author.

"Aman?" Tanya Reano pada Juan yang sedang celingukan di pintu kelas.

"Aman." jawab Juan menutup pintu kelas dan menguncinya, agar terlihat seakan-akan kelas itu kosong.

Keempat cowok itu duduk melingkar di kelas bagian belakang kemudian masing-masing dari mereka mengeluarkan barang-barang dari tas untuk melakukan ritual. Sante-sante, bukan ritual manggil jalangkung kok, tapi ritual rutinan mereka.

Aga dan Agi mengeluarkan kartu remi, Juan mengeluarkan sebotol amer alkohol rendah kemudian Reano mengeluarkan vape dan beberapa rokok elektrik dari tasnya.

"Kok lo ga bawa sebat?" protes Agi.

"Ini, kurang?" Reano menunjuk pada barang-barang yang barusan ia keluarkan.

"Ini vape bodoh." Aga menimpali.

"Dah lah itu aja, kaya orang miskin aja beli rokok murahan." sergah Reano songong.

"Ini asapnya banyak goblok." ujar Agi.

"Kelambu udah ditutup aman, kalo ketahuan bilang aja parfum AC aroma stroberi." jawab Reano.

Baiklahhh baginda raja. Yang namanya Reano memang tidak bisa disalahkan dan semuanya harus dituruti karena Reano tidak suka ribet dan banyak bacot. Ok?

Akhirnya mereka bermain hingga berjam-jam lamanya. Ya, ini adalah rutinan mereka saat kelas lagi sepi atau ada jam praktek. Main remi sampe botak, minum amer sampe mampus, ngevape sampe tersedak asapnya.

Semua teman kelasnya tau? Ya jelas tau kelakuan empat kampret itu, tapi mereka bisa apa? Cuma remahan rengginang kalau udah berurusan dengan Reano dkk.

Reano, Juan, Aga dan Agi sepakat bergilir membawa barang-barang haram itu tanpa takut ketahuan. Bahkan saat razia sekolah, mereka sangat pintar menyembunyikan barang-barang tersebut.

"Gimana urusan lo sama Eza?" tanya Aga sembari mengeluarkan kartu As-nya.

"Sebenarnya gue gak peduli, tapi kalo dia udah bawa nama Ara, gue gak tinggal diam." balas Reano.

"Terus?" sambung Juan.

"Dia nunggu gue di jalan Amrata."

"Sekarang?" Agi menimpali.

"Harusnya, tapi gue minta restu dulu sama ibu negara." Reano berkata sembari mengepulkan asap vape-nya.

"Bucennn..." seru Agi.

"Punya pacar gak bucin ya rugi boy." sahut Juan. Reano tertawa dan mengajak tos Juan karena merasa satu server.

"Nih lagi satu, kita mah berdua mulu bosen anjir." keluh Aga.

"Kita gundulmu! Gue lagi pdkt sama awewe geulis." ralat Agi.

"Ada yang mau sama lo?" tanya Reano.

"Gini-gini gue gak kalah ganteng dari lo pada njing." ketus Agi. Aga, Juan dan Reano tertawa mendengarnya.

"Eh tapi kalo lo izin Ara, dia gak bakal ngebolehin lo bolos njing." cetus Aga pada Reano.

Reano mengambil kotak makan dalam tasnya kemudian berdiri, "Gue gak bilang kalo mau bolos, cuma mau lihat dia aja, soalnya gue lagi kangen." jawabnya kemudian berjalan menuju pintu kelas.

Fakboy Kelas SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang