"Gimana kak?"
Merasa tak mendapat jawaban dari Adrian, Mawar mencubit kecil lengan cowok itu.
"Aduh! Apa sih lo!" tukas Adrian.
"Aku dari tadi ngomong, kakak diem aja."
"Ngomong apa?" tanya Adrian sembari matanya terus mengawasi keberadaan Ara dan Reano.
"Aku mau ke rumah temanku buat ngasih buku kelompok. Terus ke rumah Bu Winda buat ngasih tugas, deadline-nya besok."
Lagi-lagi Adrian tak menyimak perkataan Mawar.
"Kak Adrian ih." kesal Mawar cemberut.
"Yaudah." jawab Adrian.
"Kok yaudah?" ulang Mawar bingung.
"Lo mau kemana?" tanya Adrian tak merasa berdosa.
Ingin rasa hati Mawar menonjok Adrian keras penuh energi, tapi sadar ia sangat lemah dan juga menyayangkan wajah tampan Adrian jika harus bonyok.
"Aku udah jelasin dua kali loh kak." ujar Mawar memendam kekesalannya.
Adrian memutar bola matanya, " Lagian tujuan lo banyak banget kaya Dora the explore."
"HAHA DO-DORAAA HAHAHA."
Mawar terbahak mendengar ucapan Adrian yang mengandung humor baginya. Adrian malah mengernyit heran melihat Mawar tertawa begitu keras hingga mengundang banyak mata untuk melihatnya.
Tak luput juga dari perhatian Ara di sana yang turut melihat Mawar bersama Adrian, senang melihat hal itu.
Merasa menjadi pusat perhatian, Adrian langsung membungkam mulut Mawar dan menarik tangannya memasuki sebuah lift mall tersebut.
"Hah hah hah ya ampun..." nafas Mawar tersengal-sengal karena tawanya dan ulah Adrian yang menutup mulutnya.
"Pelan-pelan bisa kali kak kalo narik." protes Mawar. Nggak romantis banget ih lanjutnya dalam hati.
"Malu-maluin." celetuk Adrian.
"Lagian Kak Adrian ngelawak."
"Siapa yang ngelawak?"
"Tadi tuh Dora."
"Nggak ada niatan."
"Tapi lucu."
"Lucuan lo."
"Ha?"
"Nggak!"
"Hmm.. Oughey." tadi ga salah denger kan? aku lucu? kalo suka bilang aja napa sih kak, kan aku jadi menebak-nebak gini lanjut Mawar dalam hatinya.
Hening...
Tanpa sadar Adrian masih menggandeng tangan Mawar. Sedangkan Mawar tersenyum dalam diam, jantungnya sudah tidak karuan bentuknya. Ingin operasi, tapi bukan penyakit.
THING...
Pintu lift terbuka, menampakkan dua orang yang hendak memasuki lift. Mawar terkejut, dunia ini sempit sekali. Bisa-bisanya mereka bertemu dengan Reano dan Ara disini.
Ara sudah harap-harap cemas disitu, berharap Adrian tidak melakukan tindakan yang dapat merusak hubungannya. Tolonglah, Ia baru saja bahagia dengan Reano.
Ya Tuhan, bagaimana ini? batin Ara.
Adrian mengepalkan tangan, Mawar meringis kesakitan karena Adrian menggenggam tangan-nya begitu kuat. Reano menatap datar Adrian yang tampak menyorotkan kobaran api di matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/191812560-288-k87546.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakboy Kelas Sebelah
Novela JuvenilWARNING 18+‼️⚠️ Banyak toxicnya & mengandung 18+ Jiwa bar-bar ga masalah, yang qalem banyak-banyak nyebut dahhh "Lo harus tanggung jawab. Udah tiga kali lo nyelakain gue!" Teriak Reano menahan kepergian Ara. "Mau apa lo?" Balas Ara to the point. Se...