Jadwalnya nongkrong keren, Adrian dan teman-temannya kumpul di sebuah cafe yang mana tempat itu sudah dinobatkan menjadi markas mereka.
Semua tau lah ada beberapa markas anak Cempaka yang lumayan terkenal. Selain good looking, gaya anak Cempaka starter pack fakboy semua. Maklum... naks area Jabodetabek.
"Kenapa lo?" tanya Resky, teman Adrian.
"Si Drian kan bawaanya suntuk mulu cuk dari dulu." sahut Eza teman sepertongkrongan Adrian juga.
"Hahaha. Nih anak lagi ga mood." timpal Wily.
"Ga mood mulu, pms lo?" balas Iqbal.
"Pasti gara-gara adek tiri nih, hahaha." ejek Fito.
Adrian menatap Fito di hadapannya, "Gue udah ngomong."
Seketika pandangan teman-teman Adrian teralihkan ke sumber suara. Mereka menatap Adrian penuh tanya, termasuk Eza.
"Terus responnya gimana?" tanya Resky.
"Menurut lo?" tanya balik Adrian.
"Dia ninggalin lo setelah lo ngungkapin." tebak Eza yang mendapat lirikan dari Adrian.
Adrian mengangkat sebelah bibirnya, menandakan jawaban Eza benar. Eza dibuat senyum dengan ekspresi itu.
"Hahaha, lo stepsister sih bro." sahut Alwan mengejek Adrian.
"Ya gimana dia ga suka adeknya kalo bodynya aduhai montok gitu, gue aja suka." balas Eza yang membuat Adrian langsung bangkit dari duduknya dan mencengkram kerah kemeja Eza.
"Maksud lo apa ngomongin Ara kaya gitu?!" pekik Adrian.
"Bro udah bro dia teman kita." lerai Iqbal berusaha menjauhkan Adrian dari Eza begitupun teman-teman lainnya.
Eza tersenyum miring, masih dalam cengkraman Adrian. "Emang kalo gue liat-liat body adek lo bikin s*nge. Gue sempet mau ambil dia dari Reano."
BUG!
BUG!
BUG!
Tiga pukulan telak melayang tepat di rahang Eza.
"Bangsat lo bajingan!"
Adrian hendak memukul lagi tapi teman-temannya mendorong dirinya sedikit keras agar menjauh dari tubuh Eza yang tak berdaya. Mereka pun membantu Eza untuk berdiri.
Kesal melihat raut wajah Eza yang tidak merasa bersalah sama sekali, walaupun di sudut bibirnya mengeluarkan darah segar, bibir itu tetap tersenyum licik.
"Pengecut! Lo nusuk gue dari belakang." maki Adrian tepat depan wajah Eza.
"Sebenarnya ini masalah siapa yang beruntung, bro. Lo suka Ara dari dulu, tapi lo kalah dari musuh lo sendiri si Reano. Bahkan lo serumah sama dia tapi lo nggak bisa dapetin hatinya." balas Eza santai.
"Anjing lo!" celetuk Adrian, kemudian beranjak pergi demi menghindari kerusuhan antar teman.
Sepeninggalan Adrian, semua yang ada di meja nomor sebelas itu menatap Eza kesal.
"Lo gila Za." Clcetus Wily.
"Seharusnya lo udah ngerti kalo Adrian suka sama Ara, kenapa lo malah suka juga sama dia? Inget woy, kita satu tim dalam segalanya. Adrian banyak banget ngebantuin lo kalo lagi kena musibah." papar Resky.
"Mereka saudara." balas Eza tak mau mengalah.
"Tapi mereka saudara tiri, mereka beda ibu dan bapak. Hanya salah satu orang tua mereka yang menjalin hubungan bukan darah." jelas Iqbal.
![](https://img.wattpad.com/cover/191812560-288-k87546.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakboy Kelas Sebelah
Teen FictionWARNING 18+‼️⚠️ Banyak toxicnya & mengandung 18+ Jiwa bar-bar ga masalah, yang qalem banyak-banyak nyebut dahhh "Lo harus tanggung jawab. Udah tiga kali lo nyelakain gue!" Teriak Reano menahan kepergian Ara. "Mau apa lo?" Balas Ara to the point. Se...