22. Studycamp

2.6K 219 20
                                    

Reano ❤️
Sayang beneran nggak mau bareng aja ke sekolahnya?

Iya bener, aku berangkat sendiri Re.

Reano ❤️
Yaudah, hati-hati ya sayang. Love u Lion❤️

Love u more.

Setelah mengirim balasan untuk Reano, Ara tersenyum simpul. Harinya berwarna dengan adanya Reano di tengah-tengah suramnya masa lalu. Sangat bersyukur Reano hadir dalam hidupnya, tapi disaat rasa cinta itu mulai tumbuh perlahan, ia merasa semakin takut.

Takut kehilangan jika Reano tidak bisa menerima dirinya yang ada apanya ini.

So, Weekend ini adalah harinya Savielle untuk studycamp lingkungan bersih. Studycamp rutin diadakan setiap setahun sekali di puncak bogor untuk menumbuhkan rasa cinta alam siswa-siswi Savielle.

Ara turun ke bawah dengan tas ransel di punggungnya, kemudian bergabung sarapan bersama keluarganya.

"Loh Ara kamu nggak ekstra?" tanya Helma.

"Ara studycamp, Ma." jawabnya sembari mengambil nasi goreng di piringnya.

"Kok mendadak? Kenapa nggak bilang sama mama dulu?!" sarkas Helma.

"Lupa, Ma." jawab Ara sekenanya. Pikirnya untuk apa bicara pada mamanya toh juga nantinya bakal owh aja, tidak peduli.

Helma diam tak menjawab. See? tidak pedulikan? Karena mamanya akan lebih memperhatikan Adrian sekarang.

Papa Adrian alias papa tiri Ara hanya dapat memperhatikan Ara dalam diam. Sangat jarang interaksi antara kedua manusia itu. Terkait sesuatu di masalalu yang membuat mereka tidak akan bisa dekat.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Ara bangkit dan segera mengangkat tas ranselnya.

"Ara berangkat, Ma." pamitnya kepada Helma.

Setelah melihat Ara melangkah menuju pintu utama, Adrian bangkit dari duduknya dan menyambar kunci motornya di bufet.

"Gue anter." kata Adrian berjalan melewati Ara.

"Nggak usah, gue naik taksi." balas Ara.

Tanpa berkata Adrian langsung berjalan menuju garasi guna memanasi mesin motornya, kemudian mengeluarkan motor tersebut dari garasi.

"Naik!" pinta Adrian.

"Tas gue berat. Gue naik taksi aja." tolak Ara dengan alasannya.

"Lagi macet, udah jam setengah delapan sekarang." tukas Adrian. Ara menghela nafas kasar dan langsung menaiki motor Adrian.

Mungkin ia akan terlambat jika naik taksi? tapi demi apapun juga Ara sangat takut Reano melihatnya. Walaupun Adrian mengenakan helm full face barunya, tapi Reano kemungkinan masih bisa mengenalinya.

Dalam perjalanan, gelisah dan tidak tenang yang Ara rasakan. Entah ada apa dengan Adrian yang selalu ikut campur dengan urusannya belakangan ini. Bahkan dulu keduanya saling tidak peduli satu sama lain.

"Berhenti di halte aja." seru Ara pada Adrian.

Adrian hanya melirik Ara melalui kaca spionnya tanpa menjawab dan menambah kecepatannya. Dengan mata melotot, Ara memukul-mukul pundak Adrian karena cowok itu malah terus melajukan motornya memasuki halaman Savielle.

"Berhenti! Berhenti! Berhenti!" teriak Ara sembari memukul punggung Adrian.

Sret!

Motor Adrian berhenti tepat di ujung halaman Savielle. Tidak banyak yang menyadari kehadiran Ara tapi Clara dan teman-temannya dengan sangat kebetulan melihat mereka berdua.

Fakboy Kelas SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang