Hidupnya tidak seperfect yang orang lain lihat. See? Dia seperti tiada celah. Multilalent. Semua bisa ia lakukan sehingga banyak cowok yang menaruh hati padanya. Tapi cowok-cowok itu terlalu cupu karena takut untuk mendekati Ara. Belum apa-apa udah insecure duluan.
Percayakah kalian Ara adalah ojol atau pekerja Ojek Online? Tentu saja tidak kan? Tapi kenyataannya seperti itu. Memilih untuk mencari biaya sendiri meskipun mamanya mampu dan memilih bungkam atas semua masalah yang ia pendam.
Ara bagaikan sendiri di rumahnya. Bahkan ia sudah seperti orang lain dalam rumah itu. Mamanya menikah lagi dengan seorang pria yang Ara tau pasti adalah teman kerja mamanya setelah Ayah Ara meninggal. Ayahnya meninggal ketika usianya menginjak 9 tahun. Kemudian sang mama menikah lagi saat usianya 15 tahun.
Ara tinggal dengan 1 saudara tiri laki-lakinya, Adrian yang merupakan anak dari pria yang dinikahi Mamanya. Adrian cuek, tidak terlalu peduli apa yang sedang terjadi sama halnya dengan Ara. Mereka bahkan tidak saling mengenal satu sama lain, tidak ada keakraban yang tercipta. Adrian lebih tua 1 tahun dari Ara.
Bagi Ara, rumahnya dulu adalah momok untuk ia pijak. Kenangan pahit 5 tahun lalu sungguh tak terlupakan membuat ia mau tidak mau menyetujui mamanya menikah lagi agar ia segera pindah dari rumah itu.
Satu hal yang membuat Ara trauma, sebutan seorang Ayah, bahkan laki-laki. Bagi Ara laki-laki itu brengsek, kebenciannya terhadap kaum itu sudah mendarah daging.
"Ayo gue anterin aja." Ajak Ara yang sekarang sudah berada di halte bersama Elga. Ara berada di atas jok motornya.
"Nggak usah, Ra. Lo duluan aja, gue gapapa kok." Senyum Elga tulus.
Elga Aulia, sahabat satu-satunya yang dimiliki Ara. Bukannya tidak ada yang mau berteman dengan Ara, semua ingin akrab dengan sosok Ara yang jutek, kaku, serem, tapi peduli dengan sesama. Tapi mereka takut pada Ara. Selain itu Ara juga tidak mau menerima semua muka dua yang ditunjukkan teman-temannya. Elga sangat bersyukur memiliki Ara yang dapat melindunginya. Elga bukan cewek lemah, tapi dia yang selalu mengerti Ara. Elga tau cerita hidup Ara tapi tidak dengan rahasianya.
"Ga ah, nungguin lo dijemput aja. Setelah kejadian tadi gue nggak mau ninggalin lo sendirian." Sungut Ara kesal.
Elga terkekeh. "Uwu, jadi terharu."
"Emang ga ada otak tuh anak. Berani banget dia nyium lo di sekolah. Ga ada adab sumpah!" Ara masih kesal atas kejadian yang menimpa sahabatnya.
"Udah, Ra. Jangan diolok terus, gue udah puas banget ngeliat dia lo tonjok tadi. Makasih ya, Ra lo selalu ngelindungi gue." Ucap Elga tulus.
"Apa sih lo, El lebay amat." Timpal Ara.
"Ye, orang terimakasih juga."
"Ya deh, sama-sama tuan puteri."
TIN
Klakson mobil putih milik Elga berbunyi, artinya Elga sudah dijemput oleh sang supir.
"Gue duluan ya, Ra. Lo hati-hati. Sekiranya ga ada orderan lo langsung pulang aja, nggak usah memaksakan diri sampe malam. Ingat besok ada UH Sosiologi." Pesan Elga pada Ara yang si pendengar sampai hapal.
"Siap. Masuk sana, gue juga balik ya."
∆∆∆∆∆
Motor yang dikendarai Ara berhenti di sebuah pom bensin dan memasuki toilet umum. Ia segera mengambil baju ganti dan jaket hijau bertuliskan Go-Jek yang akan ia kenakan untuk bekerja. Setelahnya ia mencepol rambutnya dan berganti memakai helm hijau yang berada di dalam jok motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakboy Kelas Sebelah
Genç KurguWARNING 18+‼️⚠️ Banyak toxicnya & mengandung 18+ Jiwa bar-bar ga masalah, yang qalem banyak-banyak nyebut dahhh "Lo harus tanggung jawab. Udah tiga kali lo nyelakain gue!" Teriak Reano menahan kepergian Ara. "Mau apa lo?" Balas Ara to the point. Se...