Tiga minggu berlalu, hubungan Ara dan Reano semakin tidak jelas. Mereka berdua sama-sama diambang ego, tidak ada yang memulai untuk memperbaiki.
Hell yaa, Ara bukanlah tipe cewek yang bucin keterlaluan. Ia masih bisa kontrol perasaannya, tidak mau gila sendiri karena terlalu sayang kepada seseorang.
Seperti tak mengenal satu sama lain, Ara dan Reano tidak tegur sapa saat bertemu. Di sekolah pun gempar berita jika keduanya putus karena kejadian tiga minggu lalu, dimana Ara menonjok Reano atas dasar membela Beni.
Padahal kenyataannya tidak seperti itu, hanya readers dan autor yang tau. Yang gak tau diem aja udah.
Ujian Nasional kelas dua belas telah berlangsung seminggu yang lalu, artinya kenaikan kelas akan semakin dekat. Ada waktu satu minggu lagi untuk kelas sepuluh dan sebelas menyiapkan mentalnya menghadapi Ujian Semester akhir.
Seperti yang dilakukan Ara saat ini, duduk anteng sejak 2 jam tadi menatap setumpuk buku-buku tebal di hadapannya yang terasa membosankan. Tidak ada lagi gangguan telfon dari Reano, ia bisa lebih fokus belajar.
Ting! Ting! Ting!
Eittt, rupanya salah. Suara spam notif pesan terdengar nyaring di telinganya. Gercep Ara mengambil ponselnya, sedikit berharap pesan itu dari Reano.
Nyatanya...
Kak Beni Ketos
AssalamualaikumHai Ra
Apa kabar?
Begitulah isi pesan dari si pengirim. Sangat jarang Beni menanyakan kabar jika tidak ada yang disampaikan, karena selama ini mereka lost contact. Entah kenapa Beni menghindarinya saat masalah tersebut ramai di ranah sekolah.
Anda
Waalaikumsalam, baik kaAda apa?
Kak Beni Ketua Osis
Bisa ketemu hari ini Ra?Anda
Bisa.Kak Beni Ketua Osis
Taman Medayu jam 4 soreAnda
Ok.Bukan cuma-cuma Ara mengiyakan, tapi karena ia yakin Beni akan menyampaikan sesuatu.
∆∆∆∆∆∆
Di sebuah ruangan kantor yang megah itu terdapat seorang remaja yang duduk di kursi kebesarannya sembari menaikkan kaki di meja dan menghisap rokoknya. Tidak ada yang melarang remaja itu berbuat seenaknya di kantornya sendiri.
Memang usianya masih sangat muda, 17 tahun. Tapi remaja itu sudah dipercaya memegang perusahaan bercabang. Siapapun akan kagum dengan prospek kerjanya. Sebuah surprise karena selama ini hasil pemikirannya mampu memajukan perusahaan yang dipimpin.
Di sekolah ia dipandang sebagai murid troublemaker, dikenal cowok nakal, badboy, fakboy, pentolan sekolah intinya. Seakan semua julukan buruk jatuh pada Reano Danuarta. Tapi dibalik itu otak cerdas Reano tidak main-main. Ia hanya menjadikan sekolah sebagai penutup jati dirinya.
Suara pintu ruangan terbuka tiba-tiba, menampilkan seorang wanita cantik berpakaian formal.
"Selamat siang pak, ada titipan surat untuk anda."
![](https://img.wattpad.com/cover/191812560-288-k87546.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakboy Kelas Sebelah
Teen FictionWARNING 18+‼️⚠️ Banyak toxicnya & mengandung 18+ Jiwa bar-bar ga masalah, yang qalem banyak-banyak nyebut dahhh "Lo harus tanggung jawab. Udah tiga kali lo nyelakain gue!" Teriak Reano menahan kepergian Ara. "Mau apa lo?" Balas Ara to the point. Se...