_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_"ADEL!!!" Teriak Gris pada Adel yang malah tengah asik menikmati siomay sambil menonton drama yang entah Gris pun tak tau pasti drama apa.
Dibalik keanehan Adel yang tidak mau pacaran tapi pengen punya pacar itu, Adel adalah anak mandiri yang tidak suka di kekang. Adel selalu ingin melakukan apapun yang disukainya tanpa tapi.
Adel bukan anak manja yang tidak bisa melakukan apapun. Bahkan Adel bisa melakukan apa yang wanita lain tidak bisa. Seperti angkat galon, pasang gas, atau pasang baliho sekalipun kalau sedang sibuk-sibuknya karena Adel anak organisasi.
Adel itu bisa apa saja, dari mengurus perlengkapan, Acara bahkan humas. Hanya saja jangan suruh Adel mengurus konsumsi. Karena itu adalah satu hal yang paling Adel hindari.
"ADEL!!!" Sekali lagi teriakan Gris sepertinya tepat di gendang telinga Adel sekarang. Karena wanita itu saat ini langsung mengalihkan pandanganya dari drama yang sedang di tontonya saat ini sambil melepas earpon dari telinganya.
Griselda Liandra. Sahabat Adel sejak masuk kuliah. Sama-sama anak sastra, sama-sama anak organisasi, hanya bedanya jika Adel masih ada sisi ceweknya karena Adel juga berjilbab, kalo Gris berpenampilan sangat tomboy dengan rambut sebahunya. Gris juga non muslim. Gris juga tiak suka drama seperti Adel.
Meskipun dengan perbedaan itu, nyatanya sampai saat ini Adel dan Gris masih anteng ayem bersahabat. Dengan gaya persahabatan yang cukup unik tentunya. Gaya persahabatan yang berbeda dari yang lain.
"Santai Gris lo apaan sih? Gue belum tuli kenapa pake teriak-teriak segala gini. Dasar mak lampir lo ya, kalem dikit kek."
"Adel pliss deh, lo kebiasaan banget sih. Lagi sibuk begini tapi malah asik nonton drama. Del, seminar kepemudaan nya itu besok. Gue pusing sendiri kalo lo ikutan gak perduli begini."
Gris tengah berpusing ria karena sekarang ia menjadi ketua panitia dari seminar kepemudaan yang mengundang banyak tamu penting dengan bintang tamu yang tak kalah penting tentunya. Namun sepertinya persiapan itu sungguh sangat tidak lancar sekali. Entah kemana anggota-anggota yang lain membuat Gris harus kalang kabut sendirian.
"Gris santai, duduk dulu coba. Apa emangnya yang belum siap?" Adel masih santai. Pembawaan anak itu memang sangat tenang sekali. Masalah segenting apapun itu jika berhadapan dengan Adel, pasti akan menjadi masalah yang sangat biasa.
"Surat tambahan untuk tamu yang baru kemarin gimana?"
"Udah gue buat kali Gris."
"Terus udah di anter emang?"
Adel tak menjawab, ia lebih dulu membuka ponselnya. "Nih," Tunjuk Adel pada sebuah pesan yang kebetulan sekali baru masuk. "Chat dari anak humas, suratnya udah aman udah sampe ke orangnya."
Gris menghela nafas sebentar. Namun tak berselang lama ia kembali panik, "Itu aula kenapa masih kosong gitu Del? Anak-anak pada kemana sih astaga." Gris mengacak rambutnya frustasi.
"Liat aja kesana," Adel menunjuk anak-anak di depan aula yang tengah menurunkan kursi dari mobil. "Anak perlengkapan tadi lagi ambil barang-barang sekalian cek dekor yang anak-anak cewek buat. Sebagian juga ada yang lagi beli makan siang."
Kali ini, Gris baru benar-benar bisa duduk lega karena semua kekhawatiranya tidak terjadi. Karena jujur saja, ini pertama kalinya bagi Gris menjadi ketua panitia, dan langsung acara besar pula, itu juga yang membuat Gris merasa gugup. Gris bukan tidak tau apa-apa. Hanya saja dia tadi dipanggil pihak kampus, makanya tiba-tiba tidak tau apa yang terjadi di lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Adel (END)✅
Aktuelle Literatur*cerita masih lengkap* Bagaimana jadinya jika tiba-tiba kita dijodohkan dengan orang yang belum pernah kita kenal sebelumnya? Seperti Adel, yang berharap kehidupan setelah perjodohannya akan berjalan baik-baik saja seperti yang biasa dilihat di laya...