persiapan party?

552 23 1
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Adel bangun dari tidurnya karena mendengar suara berisik dari kamar mandi. Otaknya coba mencerna dengan kondisi yang masih setengah sadar itu. Mendengarkan sekali lagi, takut-takut bahwa telinganya ini salah mendengar.

Namun semakin Adel mendengarkan semuanya terdengar semakin jelas. Suara shower dari kamar mandinya itu benar-benar menyala.

Sontak saja Adel langsung bangun sempurna sekarang, berdiri di samping ranjangnya. "Emang iya ada hantu di kamar gue? Sejak kapan?" Tanya Adel pada dirinya sendiri. Perasaan selama dirinya tinggal dan hidup di kamar ini kejadian seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

Namun Adel bukanlah anak yang penakut, Adel justru ingin memastikan langsung sekarang, apakah benar ada hantu di kamar mandinya. Namun langkahngnya terhenti saat Adel melewati cermis besar di samping meja belajarnya.

"Bentar-bentar, kenapa gue tidur pake jilbab gini?" Adel berpikir keras. Bersamaan dengan itu pintu kamar mandi terbuka dan memunculkan seseorang yang membuat Adel tersadar, dirinya sudah tidak sendiri sekarang.

"Ngapain kamu berdiri di situ?" Arsen berkata ketus dengan Adel. Bagaimana tidak, semalam mau tidak mau Arsen harus tidur di lantai menggunakan karpet bulu-bulu yang biasa Adel gunakan untuk rebahan sambil belajar di bawah.

Itu karena Adel tak mau tidur jika seranjang denganya. Selain ranjangnya itu kecil mungkin Adel takut. Itulah yang Arsen pikirkan. Sehingga Arsen mau tak mau harus mengalah untuk kali ini saja. catat! Kali ini saja.

Ini masih di rumah mertua, ia harus membuat citra yang baik di sini. Nanti ketika sudah di rumahnya sendiri, barulah Arsen bisa bertindak.

"Itu apa... mau wudhu, iya mau wudhu." Adel menjawab dengan gugup. Entahlah, Adel merasa dirinya sudah sangat berdosa sekarang memperlakukan suaminya seperti itu. Membiarkan suaminya tidur di lantai. Adel tebak, badan Arsen pasti sakit-sakit sekarang.

Tadi malam Adel berpikir, mungkin tidak masalah membuat Arsen tidur di karpet bulu-bulunya itu. Namun ketika melihat bagaimana Arsen sekarang, sepertinya Adel salah. Ini pasti ada masalah. Mungkin Arsen tidak terbiasa karena orang kaya pasti selalu punya tempat tidur yang mewah dan luas.

Jika saja Adel tau akan begini, lebih baik dirinya saja yang tidur di bawah. Karena dia juga sudah terbiasa. Ketika menonton drama korea atau drama-drama yang lain, biasanya Adel sampai tertidur sendiri karena saking ngantuknya. Adel memang sering begadang karena hal itu.

Arsen melewati Adel begitu saja. "Kamu gak bisa liat itu jam berapa?" Arsen berkata seolah menyadarkan Adel dengan tingkahnya sendiri. "Kamu mau sholat apa? Subuh atau dhuha?" Lagi. Arsen menyinggung Adel. Arsen ini kata-katanya memang hanya sedikit, tapi begitu menyakitkan.

Adel mmebulatkan matanya ketika tau bahwa sekarang sudah jam set-7 pagi. Tidak biasanya ia seperti ini. Sengantuk-ngantuknya, Adel pasti bangun dulu untuk sholat subuh dan nanti baru tidur lagi. Namun kali ini berbeda, membuatnya semakin terlihat buruk di mata Arsen.

Tanpa menjawab ucapan Arsen, Adel langsung masuk ke kamar mandi begitu saja. Kesal? Tentu saja iya. Arsen memang spesies yang menyebalkan di matanya sekarang ini.

Arsen menunggu Adel sambil rebahan di kasur, enak saja menyuruhnya terus tidur di lantai seperti tadi malam. Itu adalah momen pertama dan Arsen berjanji itu juga akan menjadi momen terakhirnya tidur di lantai seperti itu.

Arsen menunggu Adel tentu saja agar bisa turun bersama. Jangan sampai di hari pertamanya ini, citranya di pandang buruk oleh mertua dan semua orang yang ada di rumah ini. Untuk ber-akting jangan di tanya. Karena Arsen adalah jagonya.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang