kejutan suami?

317 21 0
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Arsen menuntun Adel untuk duduk pada kursi yang tak jauh dari mereka. masih Adel yang setia memeluk pinggang sang suami. Rasa sakitnya memang masih terasa, namun semua itu tak begitu ia rasakan lagi karena terlalu bahagianya melihat Arsen ada di hadapanya sekarang.

“Masih sakit gak? Kita ke rumah sakit sekarang mau?”

Adel hanya menggeleng. Adel benar-benar bahagia melihat Arsen ada di hadapanya sekarang. Padahal baru seminggu, tapai terasa benar-benar bagai setahun. Matanya kembali berkaca-kaca entah ini sudah keberapa kalinya.

“Kenapa gak bilang udah pulang? Adel kangen. Kenapa gak ada ngabarin lagi abis itu? Adel kan khawatir.”

Arsen mengusap lembut pipi istrinya. “Maaf ya, setelah itu saya memang mengatur semuanya agar lebih padat. Hasilnya seperti yang kamu lihat sekarang. Jadwal yang sudah di susun untuk 2 minggu, akhirnya bisa saya selesaikan semuanya dengan kurun waktu kurang lebihnya hanya seminggu.”

“Maaf ya? Saya hanya kepikiran untuk cepat pulang dan bisa bertemu kamu.”

Adel menatap dalam pada suaminya. Terlihat memang dari matanya, jika Arsen pasti sangat lelah. Arsen pasti sudah kurang tidur selama di sana.
“Saya gak pernah berhenti buat mikirin kamu.”

“Maaf udah bikin kepikiran.”

Sytt, Arsen menghentikan ucapan Adel. “Jangan ngomong gitu. Ini hanya saya saja yang terlalu khawatir sama kamu. Gak ada yang salah sama itu.”

“Adel, lo gak kenapa-napa kan?” Gris datang langsung ngerusuh tidak melihat-lihat dulu siapa yang duduk di samping sahabatnya itu.

“Kita tadi kaget banget waktu lo udah gak ada di belakang kita lagi. Lo beneran gak kenapa-napa kan? Gue khawatir banget sumpah.”

Arsen menepuk-nepuk pundak Gris namun sama sekali tak di hiraukanya.

“Ish diem dulu.”

Arsen menepuk-nepuk pundak Gris lagi namun masih juga tak di hiraukanya.

“Diam dulu bentar.” Gris mengedikan bahunya untuk menjatuhkan tangan Arsen.

“Gris?”

Gris langsung menegang seketika. Ia tau betul itu suara siapa. Ia tidak mungkin salah mengenali tentang suara itu. Sepertinya itu adalah alarm bahaya baginya.

Gris mundur beberapa lagi, dan… terlihat wajah Arsen yang tengah tersenyum namun itu sangat menyebalkan baginya.

“Ar… Ar… Arsen? Kok… a..da.. disini?” Susah payah Gris mengatakan itu.

Sedangkan Gisel dan Ailen lebih memilih diam di belakangnya karena sudah menyadari jika itu adalah Arsen.

“Enak banget ya seneng-seneng sendiri. Gak peduliin istri saya. Untung saya datang, kalo terjadi sama istri saya kamu mau tanggung jawab?”

Gris membeku tidak tau harus menjawab apa. Semua ini memang salahnya. Gara-gara harry poter, Gris sampai lupa diri. Lupa apa yang harus di lakukanya berada di mall ini.

“Udah mas, Adel udah gak pa-pa kok.” Adel berusaha menenangkan suaminya. Adel jadi kasian sama sahabat-sahabatnya ini yang selalu ia repotkan, sekarang malah di marahi dengan Arsen begitu saja.

Harusnya Arsen berterimakasih dengan mereka yang selama ini sudah menemani dan berusaha menghiburnya ketika sedih.

“Kita pulang sekarang.” Arsen membawa tangan Adel untuk berdiri.  Dan saat inin berjalan, “Akh.” Ucap Adel memegangi perutnya.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang