52. password nya apa?

201 12 0
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Arsen berbelanja di supermarket ditemani Adel. Sebenarnya biasanya yang berbelanja barang-barang dapur itu bi Minarti, namun karena Adel pengen merasakan yang namanya belanja jadilah disini mereka sekarang.

Arsen mendorong troli itu dengan malas. Saking tak maunya di lihat orang-orang, Arsen sampai berpakaian serba hitam dan menggunakan kacamata.

Namun salahnya itu karena Arsen terlalu ganteng, berpakaian seperti itu malah membuat ketampananya jadi berlipat ganda.

Apalagi jika ditambah kacamata hitam. Bukanya berhasil menyamar untuk menghindari tatapan orang padanya, Arsen malah sudah seperti agen BIN yang sedang menyamar. Karena itu juga Arsen akhirnya jadi pusat perhatian mata-mata wanita yang berbelanja.

Adel mencubit kuat pinggang Arsen. “Sengaja emang ya pake penampilan begini? Tau mau ke pasar terus mau cari perhatian gitu? Iya? Tau istrinya lagi hamil tapi ganjen banget sih jadi orang.” Adel kesal, ia juga sama sekali sudah tak bisa mengontrol tatapan memuja para wanita itu yang ditujukan pada suaminya.

“Aduh aduh sakit. Gak gitu juga sayang. Justru begini buat menghindari perhatian orang-orang, eh malah ini makin jadi terkenal aja. jadi orang ganteng emang susah sih ya?”

Arsen menyugarkan rambutnya, membuka kacamata dan mengedipkan mata pada sang istri. Namun bukanya Adel senang, malah orang-orang lain yang histeris melihat kelakuan Arsen yang seperti itu.

“Ish nyebelin, tau ah.” Adel pergi begitu saja meninggalkan Arsen tetap di tempatnya.

Saat Adel tengah memilih-milih salah satu susu khas untuk ibu hamil, tiba-tiba seseorang menghampirinya. Adel menoleh, “Sara?”

Keadaan Sara sudah tak seperti pertama kali mereka bertemu di rumah waktu itu. Tatapanya cukup sayu, tak menantang seperti dulu juga.

“Gue mau minta maaf sama lo karena udah coba mau hancurin rumah tangga lo sama Arsen.” Sara menunduk tak berani menatap Adel. Ia memang tak banyak membuat salah, namun kesalahanya ini adalah kesalahan yang cukup fatal.

“Sar, kamu kenapa sih?” Adel merasa ada yang aneh dengan Sara. Bagaimana mungkin wanita ini dengan cepat berubah. Namun Sara malah pergi ketika Arsen berjalan menghampiri mereka.

“Siapa?” Tanya Arsen pada sang istri.

“Tadi Sara, dia tiba-tiba datang terus minta maaf sama Adel. Tapi Adel sama sekali gak tau deh dia kenapa, tadi itu beda banget.”

“Udah jangan di pikirin. Sesuatu yang hanya mengganggu, lebih baik tidak kita jadikan pikiran utama. Biarkan dia berlalu dulu, kalau memang penting, maka dia pasti akan kembali pada masanya.”

Adel diam. Sama sekali tak membalas ucapan Arsen.

“Gimana? Udah cukup belanjanya?”

Adel kembali mengambil salah satu susu yang sudah di pilihnya tadi. “Udah kok, ayo.” Adel berjalan sambil tanganya terus menggandeng sang suami. Agar mata-mata yang terus memperhatikan suaminya itu bisa menunduk sedikit.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang