lupa ulang tahun?

517 27 0
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Semenjak kejadian di rumah orangtua Arsen waktu itu, Adel merasa ada perubahan dalam diri suaminya. Setiap ucapannya sedikit melembut, meski memang tidak juga terlalu lembut. Karena semuanya juga butuh waktu.

Sikapnya juga perlahan semakin manis, meski terkadang ketika di ingatnya, Arsen masih sedikit bertingkah gengsi. Namun meski begitu Adel senang, Arsen sudah sedikit demi sedikit berubah.

"Mas suami, hari ini setelah Adel ke kampus Adel mau ke rumah Ayah boleh? Adel kangen Ayah sama Bunda. Udah lama Adel gak pergi ke sana."

Adel meminta izin ke Arsen tepat sebelum mereka masuk ke mobilnya masing-masing. Adel hari ini akan pergi ke kampus bersama mang Ucup, sedangkan Arsen akan menyetir sendiri untuk berangkat ke kantor.

Arsen mengangguk. "Boleh, nanti pulangnya tunggu saya jemput ya. Setelah dari kantor saya akan jemput kamu di sana."

"Makasih suami." Ucap Adel dengan sumringah.

"Mas suami?" Tahan Adel lagi.

"Kenapa hmm?"

"Boleh gak telfon Adel? Telfon whatsApp. Boleh yah? Sebentar aja."

"Untuk apa? Kamu ada di sebelah saya sekarang lalu kenapa di telfon?" Arsen tak mengerti apa maksud istrinya itu.

"Udah telfon aja."

Akhirnya Arsen menelfon sang istri. Menuruti saja apa perintah yang Adel katakan.

Tak lama terdengar dering panggilan khas dari ponsel Adel. Suara Vincenzo menggema di sana membuat Arsen langsung mengkerutkan keningnya. "Kamu mau pamer dering ponsel kamu itu?"

Adel menggeleng. Dengan cepat Adel menunjukan panggilan masuk di poselnya itu pada sang suami. Tertera jelas di sana, Inzaghi is calling...

"Maksudnya?" Tanya Arsen sungguh lemot dan masih tak mengerti dengan ini semua.

"Inzaghi itu nama kesayangan Adel untuk mas suami. Jadi jangan cemburu-cemburu lagi yah?"

Adel menunjukan senyum termanisnya setelah mengatakan itu.

Setelah dari rumah mertuanya itu, Adel memang memutar otaknya dengan susah payah, mencari sekiranya apa yang membuat Arsen marah padanya malam itu.

Padahal sebelumnya, semua baik-baik saja. Hingga dapatlah Adel sesuatu yang mengganjal. Hanya Inzaghi lah satu-satunya alasan kenapa Arsen bisa marah.

Maka saat ini, Adel sengaja menunjukan semuanya agar Arsen tidak lagi salah paham terhadapnya.

Arsen diam-diam mengulum senyumnya. Setiap hari, selalu saja ada tingkah Adel yang membuatnya tekejut, namun dengan waktu bersamaan juga membuatnya senang.

"Inzaghi apa artinya?"

"Cari sendiri yah? Inisialnya ada di drama korea." Adel tersenyum senang.

"Dah mas suami, Adel berangkat dulu." Adel segera pergi setelah berpamitan dan tak lupa mencium punggung tangan suaminya.

...

Adel tengah duduk termenung di kantin kampus dengan sendirinya. Tadi Adel baru saja selesai konsultasi dengan dosen pembimbing prihal bagaimana skripsinya berlanjut.

Hari ini hari ulang tahunnya. Biasanya Adel selalu merayakan itu di rumah bersama keluarganya. Biasanya juga, ia selalu merayakan setiap ulangtahun nya itu bersama sahabat maupun teman-temanya. Namun kali ini inginya hanya satu. Merayakanya bersama Arsen.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang