Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.
_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_Selesai acara makan-makan entah kemana semua orang. Adel di ayunan hanya seorang diri sambil melamun.
Entah kenapa, Adel kembali teringat pada Esta. Anak kecil yang ditemuinya di lapangan ujung komplek waktu itu. Adel menyukai anak itu. Rasanya, Adel ingin menemui anak itu lagi. Anak cerdas, namun kehidupanya sangat tidak beruntung.
“hei!” Elin mengejutkan Adel. “Malah ngelamun aja sih sendirian di sini. Ibu hamil itu gak boleh banyak-banyak melamun.
“Eh mbak.” Adel hanya menanggapi ucapan kakak iparnya itu dengan senyuman.
“Yang lain kemana mbak?”
“Arsen, Rion sama mas Rio lagi berenang mereka. papa juga ikutan deh kalo gak salah tadi. Kalo Catline lagi ngobrol-ngobrol sama mama. Mbak, kesini juga disuruh panggil kamu tadi, kenapa malah di sini sendirian.”
“Rion deket banget ya mbak sama keluarga ini? Catline juga kayaknya.”
Elin ikut duduk di ayunan samping Adel. Rion itu udah lama kerja sama Arsen. Bahkan sebelum Arsen pindah kantor kesini kamu tau kan?” Adel mengangguk dengan itu. Arsen pernah menceritakan hal itu padanya.
“Semenjak itu, Rion jadi sering berhubungan ke rumah ini. Papa sama mama udah anggap Rion kayak anak sendiri. Gak ada bedanya perlakuan untuk Rion atau dua anaknya yang asli. Rion itu udah gak punya orangtua sejak SMP. Mereka kecelakaan mobil, dan yang selamat cuman Rion aja.”
“Kecelakaan mbak?”
“Iya kecelakaan. Kalo kamu pernah liat ada bekas jahitan di lengan kiri Rion. Itu bekas kecelakaanya dulu. Makanya papa sama mama udah anggap dia anak sendiri.”
“Jadi Rion hidup sebatang kara?”
“Dia hidup sama neneknya selama ini.”
Adel mengangguk-angguk mengerti. Pantas saja kata pembantu rumah Arsen, Rion sering tidur di rumah. Rion juga sangat dekat dengan keluarga mertuanya ini, ternyata ini penyebabnya.
“Kalo Catline itu baru, makanya dia juga belum sebebas Rion. Belum terlalu terbiasa mungkin ikut sampai acara pribadi keluarga gini. Dia kan ada ya seumuran dengan kantor Arsen yang di Jakarta.”
Lama mereka berdua saling diam setelah mengakhiri cerita itu. Tenggelam dalam pikiranya masing-masing.
“Del, menurut kamu kalo mbak adopsi anak gimana?” Elin tiba-tiba bertanya seperti itu yang membuat Adel langsung menoleh.
“Adopsi? Mbak udah bilang sama mas Rion?”
“Udah sempet diskusi juga sama dia. Mas Rion nyerahin semuanya ke mbak. Kalo misalnya mbak mau, dia ngikut aja gitu. Sebenarnya mbak pengen, cuman masih ada ragu juga sih.”
Adel diam sebentar. “Adel juga gak bisa ngomong banyak sih mbak. Adel support aja pokoknya keputusan mbak Elin. Yang bikin mbak seneng aja.”
“Tapi mbak Elin masih bisa loh ngusahain anak sama mas Rion. Kenapa gak di coba dulu aja mbak? Program bayi tabung atau gimana gitu. Mbak kan keguguran juga belum lama.”
“Mbak mau ngerawat anak Del, mau bantu setidaknya 1 anak yatim untuk hidup yang lebih baik. Mbak tentunya juga gak berhenti usaha untuk bisa hamil lagi.”
Arsen datang menghentikan pembicaraan kedua wanita itu. “Yaudah Del, mbak tinggal dulu.” Mbak Elin berdiri melihat Arsen yang sudah berjalan mendekati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Adel (END)✅
General Fiction*cerita masih lengkap* Bagaimana jadinya jika tiba-tiba kita dijodohkan dengan orang yang belum pernah kita kenal sebelumnya? Seperti Adel, yang berharap kehidupan setelah perjodohannya akan berjalan baik-baik saja seperti yang biasa dilihat di laya...