kabar bahagia

526 24 0
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Adel lebih tenang sekarang. Setelah memutuskan untuk percaya sepenuhnya dengan Arsen, seakan segala beban yang mengganjal di hatinya juga hilang. Segalanya menjadi lebih mudah.

Adel tau semuanya pasti tidak akan selalu berjalan lancar nantinya. Namun juga tak ada salahnya untuk selalu percaya dan berjalan beriringan dengan Arsen.

“Mas?”

Del?”

Adel dan Arsen mengawali kalimatnya hampir bersamaan. Membuat mereka saling tertawa sesaat setelah menyadari hal itu.

“Mas duluan aja,”

“Saya masih penasaran arti Inzaghi itu apa.”

Adel tertawa geli mendengar pertanyaan itu. Bisa-bisanya Arsen masih penasaran dengan hal itu selama ini. Apakah Inzaghi juga menjadi salah satu yang membuat Arsen kepikiran? Rasanya memang iya melihat raut Arsen yang tampak bingung seperti sekarang ini.

“Yang pasti artinya itu bagus dan istimewa, bukan arti yang jelek. Nanti ya kapan-kapan Adel kasih tau, tapi gak sekarang. Kalo mau cari tau sendiri juga gak pa-pa sih. Lebih bagus malah.”

Arsen mendengus kesal. Adel tidak tau saja seberapa penasaran dirinya dengan hal itu. Bagaimana juga ia sudah mencari tau namun belum juga mendapatkan hasil apapun sampai saat ini.

Klu nya memang drama korea. Namun Arsen mana tau apa-apa tentang hal yang satu itu. Arsen salah satu dari sekian banyak orang yang tidak menyukai hal-hal yang berbau korea.

“Inzaghi nya Adel marah nih ceritanya?” Adel menepuk-nepuk pipi Arsen lembut. Bagaimana bisa suaminya ini telihat lucu dengan wajah yang seperti ini.

Arsen akan berbeda ketika bersamanya dan ketika di luar. Hal itu membuat Adel senang. Arsen hanya lembut dan menunjukan sifat manjanya itu hanya pada dirinya sendiri.

Dengan tangan Adel yang berada di pipi Arsen, tangan Arsen justru mengusap lembut perut Adel. “Anak papa lagi apa di sana? Anak papa baik-baik yah, jangan nakal. Kasian mama sayang kalo kamu nakal.”

Tangan Adel berhenti menepuk pipi Arsen. Bahkan ia tengah menatap Arsen lekat sekarang. Bagaimana Arsen bisa tau kalau dirinya sedang hamil? Padahal Adel juga belum memberitahu apapun. Justru baru sekarang Adel ingin memberitahu tapi Arsen malah sudah tau lebih dulu.

“Tau dari mana?”

“Saya papanya. Saya pasti tau kalau ada malaikat kecil yang sedang tumbuh di sini.” Arsen kembali mengusap lembit perut Adel yang masih terlihat rata itu.

“Kenapa gak kasih tau saya hmm?”

Adel tidak tau harus menjawab apa. Sebenarnya waktu itu kan dirinya ingin langsung memberitau Arsen. Namun urung ketika ia kedatangan tamu yang tidak di undang itu.

Tamu yang membuatnya kepikiran. Tamu yang tidak pernah ia harapkan sebelumnya.

“Sayang?” Arsen menyadarkan Adel dari lamunanya.

Mengerti apa yang Adel pikirkan, Arsen tidak ingin membahas lebih lanjut tentang hal itu. “Udah periksa ke dokter?” Adel hanya menggeleng dengan jawabanya.

“Besok kita ke dokter ya? Kita harus pastikan dia baik-baik aja. kamu juga harus mulai jaga kesehatan, makananya, juga jangan capek-capek lagi. Ya?”

Adel menatap lekat suaminya, dan tak lama Adel langsung memeluk suaminya. “Tetap kaya gini ya? Bahu ini," Adel menepuk bahu Arsen. "Tetap jadi bahu ternyaman hanya untuk Adel.” Adel berkata lirih. Entah ini dirinya yang memang cengeng, atau ini bawaan ibu hamil. Air matanya lagi-lagi luruh membasahi baju Arsen.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang