dua berita mengejutkan

459 19 1
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Adel dan Arsen sudah kembali ke rumah mereka. setelah berbelanja tadi, siangnya mereka memang langsung kembali ke rumah. Dengan alasan jika Arsen banyak sekali pekerjaan.

Sebenarnya bukan alasan, karena Arsen memang sangat banyak pekerjaan. Mau tidak mau Adel harus mengikuti suaminya, meski dirinya sebenarnya masih merindukan ada di tengah-tengah keluarganya seperti dulu.

Adel masih belum mengatakan prihal dirinya yang melihat Arsen dengan seorang wanita waktu itu. Adel percaya sebentar lagi Arsen pasti akan jujur denganya. Mungkin Arsen hanya akan menunggu waktu yang tepat saja.

"Mas suami?"

"Hmm?"

"Kalo kita gak di jodohin, apa kita bakalan ketemu ya?"

"Kenapa nanya gitu?" Arsen beralih dari pekerjaanya menatap Adel yang juga sudah beralih dari skripsinya.

"Siapa tau mas suami udah punya pacar di masa lalu. Someone yang gak bisa di lupain gitu. Mungkin aja aku datang ini ternyata cuman jadi orang ketiga."

"Bagaimanapun masa lalunya, bukanya yang terpenting sekarang kita udah sama-sama?"

"Aku cuman takut, kehadiran dan kebahagiaan aku sekarang malah menyakiti hati wanita lain."

Arsen menggeser kursinya mendekati kursi Adel. Menarik kedua tangan Adel dan menggenggamnya. "Kebersamaan kita tidak pernah ada yang salah. Kamu percaya kan sama takdir? Sudah takdirnya untuk kita sama-sama. Gak akan ada yang terluka karena ini."

Adel hanya berharap, apa yang Arsen katakan itu benar. Namun sebagaimanapun dirinya berusaha percaya, hati dan pikirannya tidak pernah singkron.

Fakta ada wanita lain di masa lalu Arsen yang tengah menunggu pertanggung jawaban suaminya ini amat sangat membuatnya terluka.

Adel hanya berharap bahwa semua itu tidak pernah ada, namun sayangnya tidak bisa. Adel selalu mengingat kejadian singkat itu.

...

Adel tidak tau kenapa badanya sedari tadi rasanya tidak enak. Dikatakan demam juga tidak, namun Adel merasa sangat mual ketika mencium bau masakanya sendiri.

Adel memang sedang menyiapkan makan siang, karena dirinya sudah berjanji akan menyiapkan makan siang untuk suaminya. Hari ini Adel sudah janji dengan Arsen ingin ke kantor untuk mengantar makanan sekalian makan siang bersama.

Oleh karena itu juga sedari pagi dirinya sudah sibuk di dapur untuk itu. Bahkan Adel tidak membiarkan diantara kedua pembantu Arsen itu untuk membantunya.

Namun kedua pembantu itu justru khawatir karena melihat Adel sedari tadi bolak-baik kamar mandi karena mual.

"Apa masuk angin ya?" Adel memijit tengkuknya sendiri. Sekarang dirinya baru keluar kamar mandi untuk yang kesekian kalinya. Mual seperti ingin memuntahkan sesuatu yang sangat banyak. Namun hanya cairan bening yang tadi keluar membuat semuanya semakin terasa sakit.

"Non sepertinya kurang sehat. Biar mbok Jum aja ya yang masak? Mbok Jum khawatir sama non yang dari tadi terus bolak-balik kamar mandi."

"Iya mbok. Adel juga gak tau kenapa jadi mual-mulai terus gini dari tadi. Kayaknya Adel masuk angin." Adel duduk di kursi. Wajahnya memang terlihat sedikit pucat sekarang.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang