54. keputusan Esta

173 10 0
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Setelah Arsen mengizinkan Adel untuk pergi bersama Elin, tentunya dengan catatan agar Elin selalu menjaga istrinya. Kedua menantu keluarga C itu bukanya berjalan-jalan sesuai apa yang Elin katakan tadi. Melainkan mereka pergi ke panti asuha tempat dimana Esta berada.

“Disini Del?”

“Iya mbak, di sini.”

Lantas keduanya mulai masuk ke pekarangan panti asuhan. Namun ada yang berbeda di sana, panti tampak ramai. Ada beberapa mobil lain yang datang lebih dulu daripada mobil mereka.

“Kok rame ya?” Tutur Elin sambil memperhatikan satu-persatu mobil yang terparkir dengan rapi.

“Iya ya mbak, Adel juga gak tau kenapa rame begini. Waktu itu gak rame juga kok.”

“Masuk aja yuk mbak, kita liat ke dalam.” Adel mengajak Elin untuk masuk lebih dalam ke panti asuhan itu.

Tak ada anak-anak yang mereka temui seperti sedang main atau apa, sepertinya mereka tengah dikumpulkan dalam satu ruangan. Alasanya mungkin saja karena beberapa mobil di depan.

“Apa ada yang mau adopsi anak?” Adel tiba-tiba melangkah lebih cepat menuju aula karena pikiran itu. Elin yang tidak tau apa-apa itu hanya mengekori Adel dari belakang.

Langkahnya terhenti tepat di depan aula. Pintu yang terbuka lebar itu dapat memperlihatkan dengan jelas, bahwa memang anak-anak tengah di kumpulkan di tempat yang sama.

“Del kenapa sih?”

“Kayaknya ada yang mau adopsi anak deh mbak.” Adel menjawab, namun tatapanya tak lepas dari dalam aula.

Tepatnya menatap Esta yang tengah duduk dengan tak minat di pojokan.

Elin ikut menatap ke dalam, tak sengaja juga tatapnya jatuh pada satu anak yang paling beda dari yang lain. Jika yang lain sangat bersemangat untuk hal ini, mungkin mengharapkan kehidupan dan orangtua baru. Namun berbeda dengan satu anak di pojokan itu.

“Del, yang namanya Esta yang mana?”
Tanya Elin pada Adel. Mereka masih tetap berdiri di depan pintu situ, tanpa ada yang menyadari kehadiran mereka.

“Yang lagi duduk di pojokan sendiri mbak.”

Elin sudah menduganya. Ternyata apa yang Adel katakan benar. Anak itu menarik minat tersendiri bagi siapa saja yang melihatnya.

“Mbak juga suka sama dia Del.” Tepat dengan Elin mengatakan itu, Esta dipanggil untuk maju ke depan.

Keluarga itu sepertinya menyukai Esta. Karena terbit senyum dari mereka.
Orang itu pasti sangat niat sekali untuk mengadopsi, karena mereka datang tidak sendiri. Melainkan satu keluarga. pantas saja mobil yang teparkir di depan juga tidak hanya satu, melainkan ada tiga.

“Esta, mereka mau adopsi kamu. Kamu mau kan?” Ibu panti itu berkata dengan Esta.

Esta tak menjawab, sebenarnya dia tidak mau. Namun tidak tau bagaimana cara menolaknya.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang