57. sapi cerdas

157 9 0
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Bukanya menemani sang istri, Arsen malah membiarkan Adel makan dengan sendirinya. Sedangkan dirinya asik mengobrol dengan orang yang menyambutnya di depan tadi. Kalo Arsen bilang,

“ini client penting, jadi kamu harus ngalah. Makan aja yang banyak mumpung gratis.” Begitulah yang Arsen katakan sampai membuat Adel kesal di buatnya.

“Baik pak, saya rasa pembahasan kita sudah selesai. Bisa saya kembali ke istri saya sekarang?”

Orang itu malah tertawa. “Hahahaa, bapak ini ada saja. Silahkan pak silahkan. Saya yang malah kasian melihat istri bapak di sana. Malah sepertinya menatap malas atau cemburu di sini. Saya jadi takut kalau semakin lama.”

Arsen ikut tertawa sambil memandang kecil istrinya yang sudah duduk dengan malas di tempat yang berbeda. Pemilik hotel ini memang memiliki selera humor yang lumayan.

“Kalau begitu saya permisi pak.” Arsen berdiri dari duduknya diikuti dengan client nya itu.

“Sama-sama pak. Terimakasih juga telah meluangkan waktunya.” Orang itu menjabat tangan Arsen. Lantas sedikit membungkuk saat Arsen mulai meninggalkan mejanya.

“Kenapa mukanya cemberut gitu? Makananya kurang?” Sebelum Arsen duduk, sempat-sempatnya Arsen meledek sang istri.

Adel tak menjawab, malah Adel terus meminum minumanya hingga tak tersisa. Sebenarnya tidak masalah dengan Arsen yang sekalian mengurus pekerjaan. Namun dengan Arsen yang malah selalu meledeknya sedari tadi yang juga membuat Adel jadi semakin kesal.

“Udah selesai makan nya? Mau pulang sekarang?”

Tak mengangguk ataupun apa, Adel langsung mengambil tasnya. Pertanda jika Adel memang sudah mau pulang.

“Mudah banget sih bikin kamu ngambeknya.” Arsen berguman kecil yang tidak mungkin Adel dapat mendengar itu.

Adel terus berjalan dengan cepat sampai Adel bertabrakan dengan seseorang, hampir Adel jatuh sebelum Arsen dengan sigap menahanya.

“Duh maaf mbak maaf, saya tidak sengaja.” Orang itu yang meminta maaf, padahal sebenarnya Adel yang salah di sini.

“Eh harusnya saya yang minta maaf, saya yang jalanya gak liat-liat tadi.”
Saat sudah melihat siapa orangnya, orang itu malah tersenyum. “Loh ini bu Adel kan?”

Adel yang tak mengerti hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

“Pak Arsen?” Orang itu beralih menyapa Arsen yang berdiri di belakang Adel.

“Loh bu Sarah? Tidak sangka kita bisa kebetulan bertemu di sini.”

Orang yang Arsen bilang bu Sarah tadi tersenyum dan mengangguk. “Iya pak, kebetulan saya ada janji dengan pak Indra.”

“Wah kenal pak Indra juga ternyata. Jangan-jangan hotel ini…” Arsen menggantung ucapanya.

“Betul pak, hotel ini memang karya perusahaan kami.” Bu Sarah kembali tersenyum. Sedangkan Adel kembali menjadi yang tak tau apa-apa di sini.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang