58. kebahagiaan yang sempurna

220 12 0
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Maya sibuk menuangkan minumanya di gelas, ini sudah kesekian kalinya Maya menggeleng-geleng tak habis pikir. Tadi waktu dirinya sampai rumah Arsen, iformasi mengejutkan yang malah ia dapat. Kalau Arsen sedang enak-enakan di kamarnya sedangkan Adel malah diluaran main dengan sapi seorang diri.

“Arsen, bisa-bisanya kamu ini ya, biarin menantu mama di luar sendiri kaya gitu. Suami macam apa sih kamu ini sebenarnya? Mama udah bilang, jangan terlalu dingin jadi orang. Apalagi sama istri itu harus perhatian. Susah banget ya kamu kalo di bilang.” Sekali lagi Maya melempar Arsen dengan bantalan sofa.

“Gak gitu ma astaga.” Namun seberapa seringnya Arsen menolak, Arsen tetap salah di mata mamanya.

“Adel, maafin sikap anak mama ini ya? Nyebelin emang jadi anak. Sekali-kali harus di kasih pelajaran tuh dia.”

Adel hanya bisa tersenyum di tempatnya melihat bagaimana kelakuan ibu dan anak ini. Semuanya terasa sempurna. Adel selalu berpikir, jika waktu berjalanlah dengan lambat. Agar momen seperti ini bisa berlalu lebih lama.

“Jadi mama ngapain ke sini? Tumben dateng gak ngabarin dulu.”

“Kamu mau usir mama? Gak suka ada mama di sini? Iya?” Maya menatap putra bungsunya ini tajam. Arsen memang sudah dewasa dan mandiri, namun baginya kedua putranya ini tetaplah putra kecil kesayanganya.

“Gak gitu ma, astaga. Salah terus ya perasaan dari tadi.” Arsen mengacak rambutnya kasar.

“Mama kesini tadi sekalian mampir karena abis beli sesuatu. Mama mau kalian berdua nginep di rumah mama malam ini.”

“Nginep ma? Ada acara apa emang tumben banget gini?” Kali ini Adel yang bertanya. Namun sayangnya, saat Adel yang bertanya Maya tidak memarahinya seperti memarahi Arsen. Hal itu yang membuat Arsen malah jadi semakin iri meski dengan istrinya sendiri.

“Mama mau merayakan kedatangan Esta ke rumah. Pokonya seluruh keluarga harus berkumpul. Terutama kalian berdua harus nginep di rumah mama malam ini. Katanya Esta juga deket kan sama kalian berdua?”

Keduanya mengangguk secara bersamaan. Esta memang paling dekat dengan mereka berdua. Karena pertama kenal saja, Esta lebih dulu kenal dengan mereka berdua daripada anggota keluarga yang lain.

“Mama ada undang keluarga kamu juga sayang.” Kalimat itu ditujukan untuk Adel.

“Kedua orangtua sama kakak kamu. Bahkan Cecil kalau mau bawa pacarnya juga boleh banget. Pokoknya kali ini, harus kumpul semua di rumah. Meski sayangnya orangtua Elin gak bisa sih, soalnya ada di luar negeri kan? Tapi ada Rion sama Catline juga. Pokoknya malam ini kita bakalan happy-happy di rumah.”

Arsen tidak fokus dengan ucapan mamanya. Karena sekarang Arsen hanya bersiap untuk protes karena mamanya malah menjawab pertanyaan Adel dengan lembut, tapi berlaku sebaliknya dengan putranya sendiri.

“Sebenarnya yang anak mama itu Arsen atau Adel? Kenapa jadi Arsen yang berasa jadi anak tiri gini sih?” Arsen mendengus kesal.

“Mama gak perduli. Yaudah ya sayang, mama langsung pulang dulu, udah di tungguin sopir di depan. Mama tunggu kedatangan kalian ke rumah ya?”

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang