acara keluarga C

233 11 0
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Hari minggu ini, Adel dan sang suami datang ke rumah orangtua Arsen. Katanya bakalan ada acara makan-makan keluarga di halaman rumah orangtua Arsen. Acara biasa aja, sekedar menyempatkan waktu untuk kumpul keluarga.

“Del gimana? Kandungan kamu baik-baik aja kan? Katanya kamu sempat keram ya waktu itu?”

Adel dan Elin memang tengah membuat minuman bersama sekarang. Sedangkan para suami sedang bakar-bakar makanan di halaman belakang sambil bercengkrama dengan orangtua mereka.

“Iya mbak, tapi sekarang Alhamdulillah udah gak kok. Waktu itu kayaknya karena aku banyak kepikiran mas Arsen aja. pertama kali LDR mbak, jadi kayak gak terbiasa aja gitu bangun tapi gak ada orang di samping kita.”

Elin tertawa renyah. Adik iparnya ini tak jauh berbeda denganya dulu. Namun bedanya, Elin sampai sekarang belum pernah LDR jauh apalagi sampai beda Negara seperti Adel. Sejauh ini dirinya dan sang suami masih selalu bersama-sama.

“Dijaga terus ya Del, kita bakalan ngerasa bener-bener punya itu ya waktu udah kehilangan. Mbak baru sadar sekarang, ternyata mbak sangat menantikan sosok anak ditengah-tengah pernikahan mbak dan mas Rio.”

Adel menyelesaikan susunan gelasnya semuanya juga sudah di susun nya dengan rapi di atas nampan. “Allah punya rencananya sendiri mbak.” Adel berusaha menenangkan Elin.

Wanita kuat dan dewasa yang satu ini, ternyata juga menjadi sangat rapuh apabila mendapati musibah kehilangan yang tidak terduga. Sesuatu yang datang tiba-tiba. Dan itu tidak akan pernah bisa di tawar lagi.

Catline muncul dari balik pintu, “Mbak Elin, Adel, udah di tungguin tuh di taman. Katanya kenapa buat minuman lama banget.”

Catline sang sekertaris Arsen, yang memang sudah di anggap seperti anak sendiri oleh kedua orangtua Arsen. Tak jauh berbeda juga dengan Rion, sang asisten pribadi Arsen yang memang selalu hadir dalam acara keluarga Arsen seperti ini.

“Iya Catline, ini udah kok.”
Elin dan Adel saling tertawa.

Sebenarnya dari tadi mereka berdua sudah menyelesaikan itu, tapi karena asik bercerita jadilah menjadi semakin lama.

“Sini mbak, biar Catline bantu.” Catline maju ingin membantu kedua menantu keluarga C itu.

C adalah sebutan untuk keluarga besar Arsen. Seperti nama marga, namun hanya terdiri dari satu huruf saja. C seperti, Calton nama belakang Dandy, Cahir nama belakang Rio dan Caiden nama belakang Arsen.

“Kamu bawa ini aja minuman, biar Adel yang bawa gelasnya, mbak bawa kue ini.” Elin membagi-bagi tugas bawaan ketiganya.

“Ok deh oke senior. Kita udah kayak anak SD aja yang begini pake aturan.” Adel mengambil bagianya membawa gelas.

“Udah, ini siapa yang mau jalan duluan?” Elin berkata karena setelah mengambil barang bawaanya masing-masing, mereka malah bediri saja di tempat tidak ada yang ingin mengawali jalannya.

“Yang paling tua bisa kali duluan, iya gak Cat?” Adel meminta bantuan Catline.

“Saya ngikut aja mbak.” Jawab Catline.
Lalu akhirnya ketiganya berjalan beriringan menuju halaman belakang rumah. Pesta ini sepertinya akan berlangsung sangat meriah.

“Ya ampun ini para cewel-cewek cantik, lama banget sih. Gosip apaan aja disana tadi?”

“Biasalah ma, urusan anak muda ini.” Rion menghampiri istrinya dan melingkarkan tanganya di pinggang sang istri dan mencium singkat kening Elin. “Lama banget sih, mas udah kangen.” Bisik Rio tepat di telinga Elin.

“Iya deh iya, mama yang orangtua diem.” Maya berlagak sok tak bersemangat karena ucapan putra sulungnya itu.

“Gak gitu juga ma.” Rio beralih memeluk erat sang mama dengan manja. Keluarga ini memang sangat hangat. Sedangkan Arsen tidak memperdulikan itu semua dan tetap dengan aksi membakar jagungnya itu. Katanya harus matang dengan sempurna. Tidak perlu terlalu gosong ataupun kurang matang.

Adel membawa segelas minuman hasil buatanya tadi bersama mbak Elin. “Mas minum dulu.” Adel memberikan segelas minuman itu pada suaminya.

“Tangan saya kotor Del, kamu pegangin ya?” Arsen menunjukan tanganya yang memang kotor akibat aksinya membakar jagung.

“MAMA! Liat tuh Arsen ma, udah mulai meresahkan dia.” Rio berteriak dari sudut panggangan yang berbeda. Menggoda adiknya yang terkenal dingin itu ternyata mencair juga dengan sang istri.

“BIARIN RIO JANGAN DI GANGGU!” Sang mama juga ikut tertawa yang membuat mereka semua malah jadi tertawa karena aksi itu. Aksi sindir menyindir dengan terang-terangan.

Bakar-bakar itu dilakukan masing-masing. Papanya tentu satu tim dengan sang istri tercinta. Begitu juga dengan Rio dan Arsen juga berpasangan dengan istri masing-masing. Sedangkan Rion berpasangan dengan Catline. Asisten dan sekertaris, yang mungkin sebentar lagi juga akan menjadi pasangan. Siapa yang tau kan?

Aksi bakar membakar sudah selesai, semuanya sudah di hidangkan di atas meja. Seperti biasanya, hasil yang paling memuaskan pasti milik Arsen. Dari kegiatan yang merangkap jadi perlombaan ini, Arsen selalu maju menjadi juara pertamanya.

“Iya Arsen lagi yang menang. Emang cocoknya di dapur aja deh si Arsen ini kayaknya. Jago banget masalah masak memasak.” Rio berdecak kesal karena untuk kesekian kalinya, dirinya belum juga bisa mengalahkan Arsen.

Sebenarnya Arsen juga tidak terlalu jago, hanya dirinya itu memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Jadilah untuk melakukan apa saja, pasti selalu dilakukanya dengan maksimal.

Membakar ini hanya dilakukan laki-laki, makanya tim Arsen yang selalu menang. Karena jika dilakukan perempuan, rasanya tidak ada yang bisa mengalahkan mbak Elin mungkin yang memiliki kepiawaian tinggi dalam hal masak memasak.

“Kalau mau menang itu serius Rio. Kamu dari tadi malah hanya teriak-teriak aja sih gangguin Arsen. Mama nih juga malah bantuin. Arsen mah diem aja, makanya bisa di liat ni sekarang hasilnya.”

“Panggangan Arsen sudah pasti sempurna seperti biasa. Hasil Rio malah gosong semua gini.” Dandy sok memberi penilaian, padahal miliknya juga tak jauh berbeda dengan milik Rio yang udah gosong.

“Papa jangan ngeledek deh, emang punya papa sebagus apa sampe berani ngeledek gitu?” skakmat. Rio juga tak mau kalah dengan papanya.

“Ya gak bagus juga sih. Tapi minimal papa diem-diem aja.”

“Udah, udah, jangan jadi pada salah-salahan gitu. Untung juga masih ada punya Arsen sama Rion ini yang hasilnya bagus. Jadi masih bisa kita nikmati.” Maya menengahi perdebatan kecil dari suami dan anaknya itu.

Rion memang sekertaris andalan Arsen. Dalam segala bidang, Rion banyak menuruni keahlian Arsen. Cermat, teliti, itulah satu hal yang sepertinya mudah, tapi sangat sulit dalam pengaplikasianya.

Di sela-sela makan, Rio kembali berulah yang membuat Asisten dan sekertaris Arsen itu langsung terbatuk secara bersamaan.

“Ma, kayaknya kita semua disini pasangan kan ya? Cuman ni dua orang aja di yang enggak.” Mata Rio melirik ke Rion dan Catline secara bergantian.

Keduanya sudah waspada, karena Rio memang terkenal selalu ada saja kelakuan isenganya itu yang membuat siapa saja kicep di tempat.

“Asisten sama sekertaris, kayaknya cocok nih. Antara udah ada hubungan sama otw ada hubungan sih ini.”

Uhuk uhuk uhuk.

Rion dan Catlline terbatuk karena ucapan itu.

Catline memang menyukai Rion, tapi tidak tau bagaimana perasaan partner kerjanya itu.

...
10 Agustus 2021

Ada kalanya, kenyataan memang tak seindah yang kita inginkan.

Follow sebelum baca.
Jangan lupa vote dan coment bagaimana ceritanya.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang