-END-

781 22 2
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Silahkan di baca dengan baik. Setelah itu, jangan tinggalkan kesedihan setelah membacanya.

Sudah hari ke tujuh, hari ini Adel sudah mulai beraktifitas. Hari ini juga mungkin waktunya untuk kembali ke rumahnya bersama Arsen dulu.

Waktunya Adel harus menjaga semuanya. Yang sudah Arsen usahakan untuknya. Meski Adel juga tak tau, akankah dirinya bisa melakukan semua itu? Melanjutkan segala perjuangan Arsen?

“Sayang, benar hari ini kamu mau pulang ke rumah?”

Adel mengangguk. Sudah seharusnya kan dia melanjutkan semuanya? Melanjutkan hidup, karena waktu juga terus berlalu. Adel tidak bisa terus diam di tempat seperti ini. Sudah cukup dukanya, Adel hanya harus ikhlas tanpa melupakan.

“Iya ma, udah waktunya Adel harus pulang.”

Suasana di meja makan itu kembali hening. Harusnya ada keceriaan kan? Namun ternyata hal itu belum bisa terwujud juga.

“Adel, sampai kapanpun Adel akan tetap jadi menantu mama. Adel gak berniat untuk pergi kan? Kita sama-sama laluin ini ya?”

Entah kenapa ucapan mama mertuanya ini membuat Adel jadi semakin sedih. Seakan karena Arsen semuanya putus. “Mama kenapa ngomong gitu?” Ucapan Adel serak. Lagi-lagi tangisnya tak bisa di tahan.

“Mama cuman takut kamu juga pergi. Kamu sama calon cucu mama itu tetap diterima di rumah ini sampai kapanpun. Kamu tetap anak mama.”

Adel tersenyum dalam tangisnya. Arsennya pergi, namun semua orang tetap bisa menjadi penopang kebahagiaanya. Semua orang tetap memperlakukanya dengan baik. Arsen benar-benar udah memberi kehidupan yang baik untuk Adel.

Meski Arsen pergi, Adel tetap di kelilingi dengan orang-orang yang terus support dengan apa yang Adel lakukan.

Rion datang, kali ini mungkin kedatanganya tak sendiri. Rion datang bersama polisi. Untuk kemarin-kemarin, kedatangan polisi selalu di tolak karena orang-orang dalam rumah ini masih dalam suasana berkabung, namun sekarang sepertinya semuanya harus tetap di hadapi.

Dari obrolan di atas meja makan, kini obrolan itu berpindah ke ruang tamu. Semuanya berkumpul di sana, Adel, orangtua Arsen, Rio, Rion, dua polisi dan seorang ibu dan anak kecil yang mereka tak tau siapa orang itu.

Sedangkan Elin memilih tidak di situ, ia memilih membawa Esta menjauh. Karena pembahasan ini, mungkin tidak seharusnya di dengar oleh anak kecil.

“Kedatangan kami ke sini, untuk menjelaskan sebenar-benarnya tentang bagaimana kronologi kecelakaan yang menimpa sodara Arsen.”

Saat polisi mengatakan nama itu, seakan membuka luka lama. Yang padahal luka itu juga belum sembuh dengan sempurna. Lukanya masih ada, jangankan menghilang, mengering saja belum.

“Bu silahkan jelaskan kronologinya.”

Ibu yang tidak mereka tau siapa, kecuali Rion yang memang sudah tau siapa. Karena Rion yang sudah mengurus semua ini. Rion masih bertindak layaknya asisten pribadi yang mengurus segala hal tentang Arsen. Ternyata benar, benar-benar segala hal tentang Arsen yang Rion urus. Segalanya sampai ke peristirahatan terakhirnya.

“Waktu itu…

Aksa tengah berbelanja dengan ibunya. Namun Aksa yang sangat menyukai kucing itu langsung berlari ketika melihat ada kucing di tengah jalan. Dengan tak berpkir panjang, Aksa mengambil kucing itu, padahal ada mobil yang melaju tanpa kendali dari arah belakang.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang