tidak terjadi apa-apa

310 17 0
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Mobil sudah sampai di depan rumah, tapi Adel malah keterusan tidurnya. Sangat nyenyak sekali. Membuat Arsen tidak tega untuk membangunkanya.

Alhasil, Arsen malah menggendong Adel sampai masuk rumah bahkan sampai ke kamar mereka.

"Mang Ucup, tolong sampaikan sama satpam depan kalo ada sekertaris saya datang langsung suruh masuk aja." Arsen berkata pada sopirnya itu dulu sebelum benar-benar membawa Adel yang berada dalam gendonganya itu masuk.

Adel sudah ditidurkanya di atas kasur. Adel sama sekali tak terusik, mungkin karena dirinya juga sudah lelah berjalan sedari tadi. Arsen mengecup singkat kening Adel sebelum meninggalkanya untuk mandi. Badanya benar-benar sudah lengket dan gerah sekarang.

Tak lama Arsen sampai rumah, ternyata Catline juga langsung sampai. Sekarang Catline dan ibunya juga sudah duduk di ruang tamu rumah Arsen.

"Loh ini Catline kan?" Arum kaget ketika pembantu Arsen mengabari jika ada tamu.

"Iya tante."

"Ada apa kesini? Urusan kantor ya? Tapi Arsen kan lagi gak ada di rumah. Ini... siapa?" Setelah menyapa Catline, Arum terlih pada seorang wanita yang mungkin seumuran dengannya juga di sebelah Catline.

"Ah ini ibu Catline tante."

"Salam kenal, saya Amira, ibunya Caltine." Ibunya Catline itu menyodorkan tanganya untuk bersalaman dengan Arum. Begitu juga langsung di terima pula dengan baik oleh Arum.

"Saya Arum, Bundanya Adel, mertuanya Arsen."

"Gini tan, tadi pak Arsen yang nelfon suruh Catlin ke sini bareng mama. Kebetulan mama Catline ini dokter kandungan. Pak Arsen minta tolong untuk periksa istrinya."

"Hmmm?" Arum terbelalak. "Memangnya Adel kenapa?" Arum yang tak tau menau tentang apa yang terjadi dengan putrinya itu sontak saja langsung kaget.

Arum spontan langsung berdiri, namun langkahnya terhenti ketika Arsen muncul menuruni anak tangga. "Arsen? Kapan pulangnya?" Resiko rumah besar memang, sampai anak dan menantu sudah pulang saja bisa tidak sadar.

"Barusan kok Bun."

"Barusan? Ini dokter buat apa? Adel gak kenapa-napa kan?"

"Tadi perutnya sempet keram Bun, semoga aja gak kenapa-napa ya? Arsen udah panggilin dokter ini juga yang kebetulan ibunya Catline."

"Bentar ya Bun." Arsen beralih dari mertunyaa itu ke Catline dan ibunya.

"Catline, bisa langsung bawa ibu kamu ke kamar aja ya, Adel ada di kamar."

Caltine mengangguk, begitu juga dengan ibunya yang langsung berdiri.

"Lewat sini." Arsen memimpin jalan diikuti dengan Catline dan ibunya, juga sang Bunda yang tak ketinggalan.

Bahkan Arum sangat gugup sekarang sudah memikirkan hal-hal aneh yang terjadi dengan putrinya.

Arsen langsung duduk di pinggiran tenpat tidur. adel masih setia tidur disana. "Adel bangun, ini dokternya udah datang. Periksa dulu ya?" Arsen mengusap-usap pipi Adel untuk membangunkanya.

Adel terusik, karena tak lama Adel langsung membuka matanya. "Dimana?" Tanya Adel masih setengah sadar.

"Di kamar. Sekarang di periksa dulu ya, ini dokternya udah datang. Nanti lanjut istirahat lagi."

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang