4. Hatred

53K 6.4K 1.4K
                                    

Pukul 13.00 KST.

Eunhyuk datang ke cafe Haechan dengan wajah murung.

Lelaki itu lalu masuk ke dalam ruangan Haechan sambil menunjukkan sebuah berkas.

"Jaemin menolak tawaran kerjasama perusahaan Jeno. Kau sudah tahu?"

Haechan menghela nafas pelan.
"Tentu saja sudah."

"Jaemin benar benar bersikeras menolak tawaran itu. Kudengar dia juga mengadakan rapat darurat jam 1 pagi." Sambung Haechan.

"Lalu bagaimana sekarang?"

"Kapan Jeno akan datang?"

Eunhyuk diam menatap Haechan.
"Entahlah..."

"Yang aku takutkan, Jaemin kembali tenggelam di masa masa terburuknya. Jeno pasti akan membawa pengaruh besar semenjak dia menghilang 8 tahun yang lalu."

"Aku tahu..." Jawab Haechan.

"Aku juga tak tahu harus berbuat apa. Jaemin marah besar padaku tadi. Dan aku tahu, dia serius dengan ucapannya." Sambung Haechan.

"Dimana Jaemin sekarang?"

Haechan terdiam sejenak sambil menatap Eunhyuk.

"Bagaimana? Apa kalian sudah mengurus semua permasalahan mengenai penawaran kerjasama itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana? Apa kalian sudah mengurus semua permasalahan mengenai penawaran kerjasama itu?"

"Sudah, daepyo~nim. Semua akses dari perusahaan L.JN Group sudah kami blokir. Kita sudah tidak menerima email apapun dari perusahaan itu."

"Bagus. Tetap awasi dan blokir jika ada email mereka yang masuk."

Rapat itu selesai. Kolega perusahaan yang ada disana lantas membungkuk hormat pada Jaemin yang keluar dari ruang rapat.

"Kenapa daepyo~nim bersikeras menolak tawaran kerja sama dari L.JN Group?" Tanya salah satu dari mereka.

"Aku juga tidak tahu, L.JN Group itu perusahaan real estate terbesar di Kanada. Akan sangat menguntungkan jika kita bisa menjalin kontrak kerjasama dengan mereka."

"Kudengar jika perusahaan J&J company dan L.JN Group menjalin kerjasama, keuntungannya bisa mencapai 57 triliun won."

Beberapa dari mereka lantas membulatkan matanya tak percaya.

"Heol, apa daepyo~nim benar benar yakin merelakan 57 triliun won?"

"Wahh, 57 triliun won... Kita kehilangan uang sebanyak itu..."

"Sayang sekali..."

"Lalu bagaimana sekarang?"

"Entahlah. Aku yakin daepyo~nim punya alasan. Kalian tahu sendiri, dia tidak akan pernah bertindak jika rencana itu sama sekali tidak menguntungkan baginya."

"Tapi ini benar benar menguntungkan."

"Ahh, aku tidak tahu. Lanjutkan pekerjaan kalian."

Jaemin berjalan menuju ruangannya. Kepalanya benar benar sakit karena rapat itu.

Rain || NCT dream [PRE ORDER!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang