7. Old Friend

50.7K 5.8K 1.8K
                                    

"Ini kopimu." Ucap Haechan sambil meletakkan secangkir kopi dihadapannya Jeno.

Keduanya kini berada di ruang tengah. Tak ada yang membuka pembicaraan. Baik Jeno, maupun Haechan kini sibuk dengan pikiran masing masing.

"Kau tahu? Kupikir Jaemin kini hidup bahagia."

"Ternyata aku salah." Ucap Jeno.

"Apa yang membuatmu berpikir jika Jaemin kini hidup bahagia?" Tanya Haechan.

"Dia bersikap baik pada orang orang. Meskipun terkesan dingin." Balas Jeno.

Haechan terkekeh pelan.
"Bersikap baik dan hidup bahagia itu tidak ada hubungannya."

"Haechan~ah..."

"Hmm?"

"Selama ini, aku tidak punya waktu untuk menoleh ke belakang. Aku terus melihat kedepan agar tidak jatuh."

"Kupikir selama hidupku sudah sangat berat."

"Sebenarnya, mulai dari mana semuanya menjadi kacau?"

"Aku tidak bisa menyalahkan orang lain selain diriku sendiri.

"Semuanya tiba tiba menjadi berantakan..."

"Aku tak tahu bagaimana caranya agar semua kembali normal."

"Selama 8 tahun ini, kupikir aku sedang menjalani hukuman karena perbuatan burukku pada Jisung."

"Aku menjalani hidupku dengan sungguh sungguh, aku berjuang menjalani hukumanku setiap harinya."

"Aku tidak berharap lebih..."

"Aku hanya ingin berusaha sekuat tenaga untuk menjalani hidup."

"Tapi kenapa hidupku malah semakin rumit setelah aku bekerja keras?"

Haechan terdiam menatap Jeno, lalu menyentuh pundaknya.
"Tak perlu memaksakan kebenaran menyakitkan pada kebahagiaan kecil."

"Aku tahu kau frustasi."

Haechan lantas tersenyum.
"Tapi cobalah untuk bersemangat."

"Bulan muncul di saat langit gelap."

"Begitu pula denganmu, kau pasti akan membawa cahaya kebahagiaan di hidupmu sendiri."

"Itulah alasan mengapa setiap manusia lahir."

"Bukankah begitu?"

Jeno lantas tersenyum. Mata bulan sabit nya itu kembali terlihat.
"Kau benar..."

Keesokan paginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan paginya.

Jaemin terbangun dari tidurnya. Dia lantas melihat sekeliling kamar.
"Aku pasti berulah lagi semalam..."

Jaemin menghela nafas pelan lalu beranjak menuju kamar mandi.

"Kau sudah mau pergi? Tidak mau sarapan dulu?" Tanya Haechan ketika melihat Jaemin keluar dari kamar dengan setelan kantornya.

Rain || NCT dream [PRE ORDER!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang