Rain || NCT dream [PRE ORDER!!!]

8. Huang Renjun

Seminggu kemudian...

Haechan melangkah masuk ke dalam aula perusahaan J&J company.

Hari itu hari pameran seni yang sempat Jaemin beritahukan padanya

"Wahh, kenapa semua lukisan disini didominasi warna hitam?" Gumam Haechan pelan.

Lelaki itu berjalan mengamati setiap lukisan yang berada di pameran itu.

Haechan mengerutkan keningnya.

"Kenapa teman seperti ini tampak familiar?"

Haechan lantas kembali melihat lihat lukisan yang ada di pameran itu.

"Ahh, benar! Tujuanku kesini kan hanya untuk melihat lukisan utama pameran seni ini. Aku penasaran, sehebat apa lukisan itu sampai seorang Lee Jaemin setuju untuk mengadakan pameran seni di gedung perusahaannya? Ini benar benar pertama kali." Ucap Haechan.

Haechan melangkah masuk ke dalam sebuah ruangan yang dipenuhi beberapa wartawan dan pengamat seni.

Haechan lantas mendekat ke arah kerumunan itu.

Tubuhnya mematung melihat lukisan yang kini berada di hadapannya.

"Lukisan apa itu? Tidak ada warnanya..."

"Ini adalah diriku sendiri."

"Sendirian, tanpa ada yang menemani."

"Seperti mendayung perahu di danau yang sepi. Dan bagian yang paling hitam itu ibaratkan semua masalah yang aku hadapi. Aku mendayung perahu itu melewati semua masalah yang tak ada habisnya."

"Lukisan ini...."

Haechan lantas menatap papan yang berada di sebelah lukisan itu.

Seni memeluk kematian.

Lukisan ini menceritakan tentang seorang anak yang hidup dengan ayah yang kejam tanpa hadirnya seorang ibu di hidupnya.

Anak itu sendirian, tanpa ada yang menemani.

Seperti mendayung perahu di danau yang sepi. Dan bagian paling hitam itu ibaratkan semua masalah yang dia hadapi. Dia mendayung perahu itu melewati semua masalah yang tak ada habisnya.

"Re—Renjun..."

Haechan terdiam, lelaki itu lantas berbalik dan berlari pergi meninggalkan pameran seni itu.