"Aku titip Hyuck padamu..."
Renjun tersenyum tipis.
"Iya, aku mengerti hal itu.""Aku mungkin memerlukan waktu beberapa tahun di Busan. Kupercayakan dia padamu..."
Renjun menatap Hyuck yang tengah terbaring lesu di tempat tidurnya.
Pandangan anak itu tampak kosong dengan mata yang sembab dan wajah kusut.
Setelah pemakaman Haechan, Jeno dan Jaemin memilih pulang. Jeno bilang, mungkin Jaemin sedang butuh waktu untuk sendiri.
Sementara itu, Renjun ikut pulang dengan Hyuck dan ibunya.
Hyesoo sudah tidur di kamarnya. Tubuhnya benar benar sudah sangat lelah, terutama semalam dia tidak tidur sama sekali.
Sedangkan Hyuck saat ini sama sekali tak berniat memejamkan matanya.
Sekarang sudah pukul 00.20 KST.
Sudah tengah malam.
Tapi anak itu sama sekali tak mengantuk. Dan tak mau membuka suara setelah kembali dari pemakaman Haechan.
"Hyuck~ah..." Panggil Renjun pelan, tapi anak itu sama sekali tak menoleh sedikit pun.
"Ini sudah sangat larut, ayo tidur..."
Hyuck hanya menggeleng pelan.
"Nanti kau bisa sakit kalau seperti ini..."
"Biarkan saja..." Lirih Hyuck dengan suara berbisik.
"Mungkin aku bisa bertemu Haechan hyung dengan cara seperti itu..."
Renjun menghela nafas pelan dan mendekati anak itu.
Renjun mengeluh pelan kepalanya.
"Haechan juga tak akan senang jika dia melihat adiknya seperti ini...""Kalau dia tak akan senang, kenapa dia memilih pergi?" Tanya Hyuck.
"Karena dia sudah lelah..."
"Dengan masalahnya?"
"Mungkin begitu..."
"Dia hanya lelah dengan masalahnya, kan? Lalu apa aku juga masalah baginya? Karena itu dia memilih pergi tanpa membawaku?"
Renjun bungkam mendengar ucapan anak kecil itu.
"Meski aku bukan adik kandungnya, tapi setidaknya Haechan hyung harus membawaku bersama dengannya..."
Renjun menbulatkan matanya.
"Da-darimana kau tahu?""Aku tidak bodoh..." Balas Hyuck.
"Orang orang menganggap anak kecil seolah mereka tak tahu apa apa dan hanya bisa bermain."
"Padahal anak kecil selalu tahu lebih banyak dari yang orang dewasa kira..."
Hyuck memperbaiki posisinya dan duduk menatap Renjun.
"Aku tidak mau tinggal dengan eomma...""Aku mau ikut Haechan hyung saja..."
Renjun menggeleng.
"Tidak boleh. Jangan lakukan hal bodoh.""Bagaimanapun, dia adalah ibumu..."
"Sudahlah, bagaimanapun dia ibumu. Ibu Hyung juga, dia yang melahirkan kita berdua. Tak ada alasan untuk membencinya meskipun kelakuannya seperti itu. Jika kau menjadi anak yang baik dan penurut, maka dia pasti akan berubah karenamu..."
"Tidak apa apa, semua akan baik baik saja. Eomma sayang pada kita berdua. Dan jika kau tidak percaya, maka kau harus bisa membuktikan itu dengan caramu sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain || NCT dream [PRE ORDER!!!]
Fanfiction[SEQUEL Dear Jisung] Musuh tetaplah musuh, meski dia adalah saudara kembarmu sendiri. Prinsip hidup itu yang dipegang pengusaha sukses bernama Lee Jaemin. Lelaki yang penuh dendam pada saudara kembarnya sendiri. Karena saudara kembarnya itu adalah...