18. Sorry

39.1K 5.2K 2.1K
                                    

Keesokan paginya.

"Aku sudah izin pada sekretarismu agar kau cuti hari ini."

"Kenapa begitu? Lagipula kondisiku sudah membaik."

"Diam. Tinggal menurut saja apa susahnya? Kau mau mati tiba tiba ketika rapat di kantor nanti? Dasar bodoh."

Jaemin berdecak kesal mendengar ucapan Haechan. Lelaki itu sudah dipindahkan ke ruang rawat sekarang. Dan Haechan masih menemaninya dari semalam.

Sementara Jeno kembali ke bandara semalam untuk mengambil kopernya. Alhasil, dia tidak bisa melihat Jaemin.

"Yakk, kau sudah mengabari ibumu kalau kau menginap di rumah sakit?" Tanya Jaemin

"Kau pikir aku bodoh? Aku sudah mengabarinya semalam. Aku bilang, sahabatku masuk rumah sakit karena otaknya tertinggal entah dimana. Jadi aku harus kesana dan menemaninya."

"Kau ini?"

"Mwo?"

Jaemin berdecak kesal menanggapi ucapan Haechan.

Cek lek!

"Ohh, kau sudah datang?" Tanya Haechan sambil menatap Jeno yang masuk.

Jeno tersenyum tipis.
"Kau menginap semalam?"

Haechan mengangguk membalas ucapan Jeno.
"Aku akan pulang sekarang. Aku juga harus mengantar Hyuck ke sekolah."

Haechan mengambil jaketnya yang dia letakkan di sofa, lalu keluar dari kamar rawat Jaemin. Menyisakan Jeno dan Jaemin berdua disana dengan suasana canggung.

"Bagaimana kabarmu? Apakah ada yang sakit?" Tanya Jeno.

Jaemin menggeleng pelan menanggapi ucapan saudara kembarnya itu.

"Aku membawa beberapa buah buahan. Aku akan mengupasnya untukmu nanti." Ucap Jeno lagi, sementara Jaemin hanya kembali mengangguk.

"Kau mendadak bisu?" Tanya Jeno.

"Diamlah, aku sedang malas berdebat." Ucap Jaemin.

Jeno lantas duduk di sebelah Jaemin dan menatapnya serius.

"Kenapa kau melakukan itu semalam?" Tanya Jeno.

Sebenarnya lelaki itu tahu alasannya, namun dia hanya memastikan jika yang dia dengar semalam bukanlah kebohongan.

"Agar kau tidak jadi pergi." Balas Jaemin santai.

Jeno terdiam mendengar ucapan Jaemin.
"Maksudmu?"

"Jangan kembali ke Kanada. Aku muak mencarimu jika kau menghilang lagi nanti." Balas Jaemin.

"Tapi bukankah aku bilang aku akan kembali hanya jika kau yang meminta?" Tanya Jeno.

"Sirheo, kau tidak boleh kembali kesana."

"Wae?"

Bukannya menjawab, Jaemin hanya menatap Jeno.
"Kau mau meninggalkanku sendirian lagi?"

Kini Jeno yang dibuat diam seribu bahasa karena perkataan telak saudara kembarnya.
"Bukan be—"

"Mianhae..."

Jeno mematung mendengar ucapan Jaemin.
"Ka—kau bilang apa tadi?"

"Mianhae, kau tidak boleh kembali ke Kanada. Aku tidak mau sendirian."

"Kau tidak akan pergi kesana, kan?"

"Jeno."

Jeno tersadar dari lamunannya dan menatap Jaemin.

Rain || NCT dream [PRE ORDER!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang