49. Epilog

49.5K 4.6K 9.1K
                                    

Tidak ada yang ingin perpisahan.

Bukan tidak ingin, tapi tidak siap.

Tidak siap menerima konsekuensi yang akan manusia terima ketika dia akan menyia nyiakan sebuah kesempatan, dan tidak siap jika harus merasakan sesak karena penyesalan.

Dan perpisahan dengan kematian itu adalah pelajaran terbaik yang pernah ada.

Kalau semua kisah di dunia ini berakhir bahagia, memangnya pelajaran apa yang bisa diambil?

Kini Renjun termenung di area pemakaman dengan tiga nisan yang ada di depannya.

이 지선Lee Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

이 지선
Lee Jisung

이 재민Lee Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

이 재민
Lee Jaemin

이 재민Lee Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

이 제노
Lee Jeno

Seandainya saja Renjun bisa memeluk ketiganya saat ini. Pria berusia 35 tahun itu mengusap kasar air matanya yang kembali jatuh tanpa dia bisa tahan.

Menyesal.

Bolehkah Renjun mengaku jika dia menyesal?

Dia ingat, 4 tahun lalu, ketika dia pertama kali mendengar kabar kalau Jeno meninggal. Ya, kalian tak akan tahu sehancur apa dia.

Rain || NCT dream [PRE ORDER!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang