47. The Worst Nightmare

34.1K 4.1K 1.3K
                                    

Siapin mental dulu...

Putar lagu sad fav kalian, ok?

Renjun kini tak percaya dengan apa yang dia lihat di depan matanya. Setelah Jaemin meneleponnya, perasaan Renjun diliputi cemas karena sahabatnya itu.

Renjun menatap lokasi yang dikirimkan Jaemin, lalu segera memanggil polisi dan bergegas ke lokasi itu.

Namun saat dia sudah datang ke tempat yang Jaemin tunjukkan, matanya terbelalak ketika melihat Leeteuk menodongkan pistolnya ke arah Jeno.

Namun apa yang membuatnya lebih terkejut adalah...

Ketika Jaemin mendorong Leeteuk dan menjatuhkan dirinya ke tebing bersama lelaki itu.

DOOOORRRR!!!

Peluru yang harusnya melukai Jeno kini meleset pada perut lelaki itu. Jaemin dan Leeteuk lantas jatuh bersama, disusul suara deburan ombak yang terhantam keras.

"JAEMIN!!!!!"

Terdengar pekikan keras Jeno ketika melihat saudara kembarnya jatuh ke bawah sana, tanpa pikir panjang, Jeno segera bangkit dan hendak melompat dari tebing sebelum Renjun segera menahan lelaki itu.

"JAEMIN!!!!" Jeno berontak sekuat yang dia bisa sembari terus meneriakkan nama Jaemin.

"JANGAN GILA, KAU BISA MATI!!!" Bentak Renjun ketika melihat Jeno semakin berontak seperti orang gila.

Sejujurnya Renjun memaklumi hal itu, bagaimanapun juga Jaemin itu saudara kembarnya Jeno, mustahil jika Jeno tak panik melihat saudara kembarnya jatuh dari tebing sambil tertembak begitu saja.

"TIDAK, AKU TIDAK BOLEH MEMBIARKANNYA MATI!!! LEPASKAN AKU!!!!"

Renjun terisak pelan sambil terus mendekap Jeno yang berteriak kalap sambil terus berontak dan meneriakkan nama saudara kembarnya itu.

"Tidak, kau tunggu disini saja, terlalu berbahaya disana!!!!"

Jeno menggeleng kuat, dia tidak mungkin membiarkan adik satu satunya yang dia miliki saat ini mati begitu saja.

Seandainya waktu bisa diputar begitu saja, Jaemin ingin melakukan banyak hal bersama keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seandainya waktu bisa diputar begitu saja, Jaemin ingin melakukan banyak hal bersama keluarganya. Bersama sang ibu, ayah, Jeno, dan Jisung.

Kini pandangannya kabur, dan yang dia ingat hanyalah wajah Jeno yang tampak begitu tegang, dan suara yang terakhir kali dia dengar adalah saudara tembakan pistol Leeteuk yang mengenai perutnya.

Tak ada yang Jaemin pedulikan saat ini, dia tak berontak, dia hanya membiarkan tubuhnya ditarik lebih dalam ke bawah air.

Pikirannya berkelana ke masa lalu, ingatan tentang pertengkaran ibu dan ayahnya yang Jaemin bahkan tak tahu apa alasannya, lalu ibunya sambil tersenyum lirih mengatakan kalau dia akan punya adik.

Rain || NCT dream [PRE ORDER!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang