32. For My Mom

36.5K 4.7K 1K
                                    

"Hyung!"

"Hyung!"

Jeein tergesa gesa menyusul Hyuck yang berlari kencang meninggalkan sekolahnya.

Awalnya Hyuck tak percaya dengan apa yang Jeein katakan padanya mengenai Haechan. Anak itu bersikap biasa saja karena mengira Jeein hanay bercanda.

Tidak sebelum wali kelas memanggil Hyuck ke ruangannya setelah pelajaran hampir selesai dan mengucapkan bela sungkawa.

Hyuck lantas mulai menyadari sesuatu lantas kembali kekelas, lalu menyambar tasnya dan berlari meninggalkan sekolah.

Ketika Hyuck sudah sampai di rumahnya, dia melihat ada sebuah ambulans yang terpakir di sebelah rumahnya.

Hyuck berjalan memasuki rumahnya dengan wajah harap harap cemas. Berharap bahwa gurunya tadi berbohong.

Ketika dia sudah sampai di depan pintu rumah, sayup sayup terdengar tangis sang ibu yang mendominasi rumah itu sambil sesekali mengucapkan nama Hyung nya.

Hyuck lantas masuk ke dalam rumah.

Dia berdiri mematung melihat sang ibu menangis keras didepan sebuah peti mati dengan foto Hyung nya disana.

Sementara ibu Jeein, bibi Ahn tengah menenangkan sang ibu.

Disana juga ada Jeno dan Renjun yang duduk mengapit Jaemin. Tampak Jaemin benar benar berantakan dengan mata sembab dan lingkaran hitam besar dibawah matanya.

Renjun menoleh, matanya membulat mendapati Hyuck berdiri di pintu depan.

"Hyuck~ah..."

Ucapan Renjun membuat Jeno menoleh dan terkejut mendapati Hyuck berdiri terdiam disana.

Renjun bangkit dan menghampiri Hyuck. Dan hendak menarik tangannya keluar dari rumah.

"Hyuck-"

"Lepaskan aku..." Ucap Hyuck sambil menepis kasar tangan Renjun.

Hyuck berjalan mendekati sang ibu.

"Eomma..."

Sang ibu menoleh, terkejut mendapati putra bungsunya.

"Hyuck~ah..."

"Ini bohong, kan?" Tanya Hyuck tenang.

Dia lantas menoleh menatap peti mati yang masih terbuka itu.

"Hyung..."

"Bercandamu tidak lucu."

"Aku tahu hari ini ulangtahun eomma, tapi kau tidak harus memberi kejutan seperti ini untuknya..."

"Hyung..."

"Ini tidak lucu, kejutan benar benar tidak lucu!"

"Lagipula, kau masih terlalu cepat untuk pulang..."

"Kau bilang kau akan kembali jika keadaan cafemu sudah membaik..."

"Cafemu tidak mungkin membaik secepat itu, kan?"

"Hyung!"

"Ayo bangun!"

Hyuck mulai menggoyang goyangkan lengan Haechan dan menepikan pelan pipinya.

"Hyung!"

"Jangan bercanda seperti ini!"

"Ini tidak lucu, ayo bangun!"

"Hyung!"

"Haechan Hyung!"

"Hyung!"

Rain || NCT dream [PRE ORDER!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang