Mungkin Jeno tak mengerti yang sebenarnya membuat Jaemin begitu membencinya.
Dan mungkin tak ada yang mengerti apa yang sebenarnya sudah Jaemin lalui selama 8 tahun terakhir.
8 tahun itu, adalah tahun terburuk yang membuat Jaemin merasakan betapa tersiksanya seseorang apabila hidup dalam penyesalan.
Penyesalan itu mengerikan, dan akan selalu seperti itu.
Mari kita kembali ke 8 tahun yang lalu, disaat saat terakhir Jisung berada di dunia ini.
"Hyung..."
"Kalau aku mati nanti..."
"Jangan menyusul ku, ya?"
"Yakk, apa yang kau bicarakan?!" Ucap Jaemin cepat. Namun dia sadar jika adiknya itu menggenggam alat bantu dengar yang dia lepaskan tadi.
"Aku mengantuk..." Lirih Jisung pelan.
"Aku ingin tidur..."
"Hyung, saat aku pergi nanti, jangan melepasku dengan penyesalan meskin kau tidak bisa tertawa dan tersenyum seperti dulu, ya? Kita sudah melewati banyak hal..."
Jaemin mengangguk pelan. Jisung tidak tahu, jika airmatanya sudah mengalir deras saat ini.
"Gomawo, hyung..."
"Aku juga menyayangimu..."
Tangan Jisung yang melingkar di leher Jaemin perlahan terlepas.
Alat bantu dengar yang Jisung genggam tadi terjatuh
Langkah Jaemin lantas terhenti.
"Jisung?"
Jantung Jaemin berdegup kencang saat ini.
"Jisung~ah..."
"Jisung..."
Jaemin mengulum bibirnya. Sebelum tangisnya pecah begitu saja.
Tangisnya itu perlahan semakin keras dan terdengar sangat pilu.
Jisung adiknya sudah pergi.
Semuanya sudah selesai.
Dan....
Sudah berakhir sekarang.
Haechan dan Renjun berlari kencang di koridor rumah sakit setelah mendapat telepon kalau Jisung sudah meninggal.
Sesekali mereka menabrak suster, atau orang orang yang lewat disana. Namun keduanya tak peduli sama sekali, fokus mereka sekarang hanya pada Jisung. Dan Jaemin yang mungkin tengah menangis kencang sekarang.
Di ujung koridor, bisa Renjun dan Haechan dengar dengan sangat jelas suara tangisan Jaemin. Lantas, mereka mengerti seberapa kencang dan menyakitkannya tangisan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain || NCT dream [PRE ORDER!!!]
Fanfiction[SEQUEL Dear Jisung] Musuh tetaplah musuh, meski dia adalah saudara kembarmu sendiri. Prinsip hidup itu yang dipegang pengusaha sukses bernama Lee Jaemin. Lelaki yang penuh dendam pada saudara kembarnya sendiri. Karena saudara kembarnya itu adalah...