"Apa?!"
"Ayah Haechan adalah ayah kandung Jisung?!"
Jeno mengangguk pelan. Dia sedang berada di rumah Renjun saat ini untuk menceritakan semuanya pada lelaki itu.
"Wahh, bagaimana bisa?"
Jeno lalu menceritakan apa Yang Haechan katakan padanya. Hal itu membuat Renjun mengerti.
Renjun menghela nafas pelan.
"Haechan...""Anak itu pasti merasa sangat bersalah..."
"Benar, aku ingin sekali marah padanya, tapi jika dilihat dari sisi Haechan, justru lelaki itu yang paling banyak menderita." Balas Jeno.
"Jaemin tahu?" Tanya Renjun.
"Tidak, bagaimanapun, rahasiakan saja darinya untuk sementara ini. Kalau tidak, mungkin Jaemin pasti akan berbuat nekad."
"Bagaimanapun Jaemin berhak tahu. Jika semakin lama dia mengetahuinya, maka amarah dan rasa kecewa itu akan semakin besar." Ucap Renjun.
"Tidak, aku tidak mau menimbulkan luka baru untuk Jaemin. Akan kuberitahukan padanya nanti jika saatnya tepat."
Cek lek!
Haechan pulang ke rumahnya, mendapati rumahnya itu dalam keadaan yang gelap. Tentu saja, ini sudah dini hari.
Haechan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Sayup sayup terdengar suara tangisan wanita. Haechan mengerutkan keningnya. Apa ibunya menangis malam malam begini?
Haechan berjalan mendekat ke kamar Sang ibu, lalu membuka pelan pintu kamar yang tak tertutup rapat.
Kamar ibunya sangat berantakan.
Tampak sang ibu meringkuk di sudut kamar, dan seorang wanita yang kini juga menangis terduduk di kamar itu.
Haechan mengerutkan keningnya.
"Eomma..."
Sang ibu menoleh, tampak kedua pipinya lebam dan memerah karena bekas tamparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain || NCT dream [PRE ORDER!!!]
Fanfiction[SEQUEL Dear Jisung] Musuh tetaplah musuh, meski dia adalah saudara kembarmu sendiri. Prinsip hidup itu yang dipegang pengusaha sukses bernama Lee Jaemin. Lelaki yang penuh dendam pada saudara kembarnya sendiri. Karena saudara kembarnya itu adalah...