Jaemin kini duduk gelisah di rumahnya sambil terus menerus menghubungi Jeno. Ini sudah sangat lama semenjak lelaki itu pergi tadi. Sekarang sudah malam, namun Jeno masih belum kembali.
Nomor yang anda tuju tak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi.
Jaemin berdecak pelan, ini panggilan ke 43, namun balasan yang dia dapat selalu sama.
Renjun memperhatikan kekhawatiran sahabatnya itu, dia duduk di sebelah Jaemin sambil berusaha menenangkan lelaki itu.
"Jaemin, sabarlah. Mungkin Jeno sedang sibuk sekarang.""Sibuk bagaimana?! Ini sudah malam, dia tak mengabari sama sekali, bagaimana mungkin aku tidak cemas?! Bagaimana kalau ada sesuatu yang buruk terjadi pada Jeno?!"
Jaemin menggigit jari jarinya sambil terus menatap ponsel dengan keadaan cemas.
Drrrrttt..... Dddrrrrtttt.....
Ponsel Jaemin bergetar.
Deg!
Jantung sontak berdegup cepat ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya, Jaemin menatap Renjun sebentar sebelum mengangkat telepon itu.
"Halo, Lee Jaemin..."
"Dimana Jeno?! Pasti dia ada bersamamu, kan?!"
"Kenapa terburu buru? Jeno memang ada bersamaku, dia sedang menikmati waktu dengan ayah tirinya disini. Kau mau datang? Tapi kau hanya boleh seorang diri..."
"Apa maksudmu?! Cepat katakan dimana Jeno!!!!"
"Aish, anak ini. Kau mau bicara dengannya?!"
Sementara itu, Leeteuk kini berjalan mendekati Jeno yang sudah babak belur dan terkulai lemas, lelaki itu menarik kasar dagu Jeno dan mendekatkan ponselnya pada lelaki itu.
"Berikan sapaan pada saudara kembarmu, Lee Jeno..."
Jeno menatap tajam Leeteuk, dia tak membuka suara. Hal itu membuat Leeteuk kasar dan menampar nya.
"Ayo cepat katakan sesuatu!!!"
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA JENO?!!!" Bentar Jaemin dari seberang sana. Jaemin tak bodoh untuk tak mengerti apa yang ayah tirinya itu lakukan pada Jeno. Terutama saat mendengar suara tamparan.
"Jae—Jaemin..."
"Jeno?!!! Kau ada dimana?!!! Cepat kembali sekarang?!!!!"
Jaemin kini panik luar biasa mendengar suara saudara kembarnya itu dari seberang sana. Sementara Leeteuk hanya tertawa puas melihat drama yang kini ada dihadapannya.
"Jangan datang kesini, apapun yang Leeteuk suruh, kau jangan—aaarrggghh!!!"
"JENO!!!! APA YANG TERJADI?!!!!"
"Dia sama saja seperti Lee Daehwi, sama sama terlalu banyak bicara."
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA SAUDARA KEMBARKU, PARK LEETEUK?!!!" Bentak Jaemin kalap.
"Kalau kau mau tahu, datang saja. Mudah bukan? Namun ingat, kau hanya boleh datang seorang diri. Jika kau membawa orang lain bersamamu, maka ucapkan saja selamat tinggal pada saudara kembarmu tercinta ini."
Tuuuutttt ttuuuttt....
Telepon dimatikan sepihak, Jaemin hampir melemparkan ponselnya karena hal itu. Namun sebuah notifikasi masuk membuatnya mengurungkan niatnya.
Jaemin membuka pesan masuk dari Leeteuk. Tampak lelaki itu mengirimkan sebuah lokasi padanya.
"Ini sepertinya di pinggir tebing. Kau yakin kesana seorang diri?" Tanya Renjun cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain || NCT dream [PRE ORDER!!!]
Fanfiction[SEQUEL Dear Jisung] Musuh tetaplah musuh, meski dia adalah saudara kembarmu sendiri. Prinsip hidup itu yang dipegang pengusaha sukses bernama Lee Jaemin. Lelaki yang penuh dendam pada saudara kembarnya sendiri. Karena saudara kembarnya itu adalah...