kasih putih (18+) -2021

4.3K 315 42
                                    

Mau papi buang sahar jauh ke Samudra dan Karina jauh ke
ujung Dunia sekalipun, kalau aku memang untuk dia
Tuhan pasti akan menyatukan aku dan dia lagi

(Nb: it's a futa thingy, if u don't like it just skip it)












"S O E R A B A J A  AND THEIRS SUFFERS"

Tempat tidur itu terasa hampa, tak bertuan. Tak lagi sahutan manis seperti biasanya. Tak lagi ada sapaan "selamat pagi gula arenku" atau hanya sekedar "Karin, Jangan nagih cium terus. Cepat sarapan." Semua masih terasa dingin dan sunyi semenjak perdebatan singkat kemarin.

Bukan Karina tak ingin membujuk istrinya kembali, atau sekedar Winter yang memberikan perhatian kecilnya untuk berusaha berbaikan lagi. Hanya saja Karina ingin tahu, sampai mana ke egoisan istrinya ini akan terus bertahan?

Winter si keras kepala namum cengeng ini masih merasakan rasa sakit yang tiada duanya.

Ketika ia butuh banyak support, Maminya pergi meninggalkannya dulu. Ketika dia ingin mengadu kepada mas nya, selalu terhalang oleh perlakuan istrinya yang judes. Dan lagi, ketika Winter butuh pundak untuk bercerita, berbagi kerisauan dan kesedihannya kepada Delima selalu saja keduluan dengan ringkikan papinya setiap saat.

Dia hanya ingin bebas, dia hanya ingin seperti Mba Irene sepupu kekeratonannya. Diberikan kebebasan untuk menjadi wanita kuat diberi kebebasan oleh sang ayahnya untuk memilih siapa pendamping hidupnya.

Bahkan mereka sama, sama sama menikahi perempuan.


Panggilan 5 jam lalu..

"Papi kapan sadar sih, papi sudah begitu egois demi kehormataan?!!"

"Papi kapan bisa nerima Karina? Dia perempuan paling cantik
dan lembut yang pernah sahar miliki setelah Mami dan mba Delima."

"kapan pintu hati papi terbuka? Lihatlah kearah Karina pi, dia bahkan masih menaruh rasa hormat kepada papi Dia bahkan selalu berusaha membuat aku dan Papi berbaikan lagi"

"Lihat pih, bahkan mas Adrian yang katanya bisa menjadi suami idaman untuk Sahar tidak pernah peduli dengan kesakitan yang sahar punya"

"Lihat si Adrian yang papi banggakan itu. Dia hanya bisa membuat ibunya menangis pi, meski dia anak kekeratonan sekalipun."

"bahkan Karina benar benar memperlakukan ku layaknya manusia, layaknya seorang putri dan layaknya seorang ratu dari kerajaan."

"meski papi bilang mas adrian sudah berubah itu tak akan membuat hati Sahar dengan mudah melepaskan Karina"

"Karina juga anak dari seorang Raja.
Memiliki kasta tinggi di adatnya pi tapi dia masih tahu menahu tentang sopan santun. Tentang tata krama kepada orang tua"

"Apa kurangnya dia pi? Dia bahkan selalu menuruti apa kata papi. Menikah dengan adat kita, bahkan dia rela meminta restu untuk mengikuti kepercayaan kita. Dan dia bahkan selalu mengutamakan papi, apalagi yang kurang dari dia?"

"Cukup Sahar menuruti semua permintaan papi, tapi tolong jangan
pisahkan Sahar dengan Karina pi..
dia hidup Sahar pi.. dia pengganti mami dihidup Sahar
Dia cintanya Sahar pi.."

Soerabaja, kota romantis kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang