terima kasih, panjang umurnya, ya. -(2010-2011)

1.1K 169 22
                                    

Karina also been dried the tears and be cheers up afterwards








"S O E R A B A J A"

DENDELINA WAS AN THE SECOND

Siapa yang bilang bahwa Sahar adalah orang pertama untuk dirinya? Jelas salah. Karina pernah menjalani hubungan asmara jauh jauh dari dia sebelum dengan Sahar, bahkan lebih banyak dari yang kira dia. Tapi semuanya berlalu dengan sudah sudah, Karina selalu diputuskan terlebih dahulu. Entah buta atau labil memang beda sedikit, Karina manusia terbaik dimuka bumi ini yang selalu di sia siakan. Tak ayal jika dia tak akan sadar jika sedang di manipulasi.

thought it seem so easy, but she was wrong. treats with the right but get a shit.

"let's break up Karina. Thought we were meant to be a friend not the lover instead" Karina mendesis kecil sembari memutar kembali otaknya. Dendelina, manusia ketiga yang sudah membawanya masuk kedalam lingkaran cintanya. tapi malah di tendang begini.

"why, ada yang salah sama aku?" tanyanya lagi, memastikan apa yang didengarnya salah. 2011 nya sangat mengesankan, meski terlihat bajingan.

Dendelina hanya menggelengkan kepalanya kecil, memberikan uluran tangannya kepada Karina dan membuat Karina bingung. "aku mau nurut sama apa kata ibu dan ikutin sama alurnya," ucapnya kemudian.

Karina masih diam tak bergeming, kakinya mulai melemas. didepan sekolah kekasihnya kini, Dendelina memutuskannya sepihak tepat dihari ulang tahunnya yang ke 19 tahun.

"are you kidding me? you gave up on me in easily?"

Dendelina hanya tersenyum kecil, hampir setengah tahun mereka bersama dan dia membiarkan luka hati Karina menganga kembali. berniat ingin memberikan surprise kue manis sebagai tambahan didalam ulang tahunnya, tapi hanya sebuah kata kata menyakitkan yang akhirnya tersampaikan. terlalu sadis caranya.

"sinyal kita udah ga sama, aku gabisa sama kamu. Kita sering berantem, sering cek cok dan aku rasa ini bukan waktu yang tepat buat aku punya hubungan sama siapapun." ucapnya tanpa rasa ragu sedikitpun.

"kamu menganggu waktu belajar ku." Karina langsung melemas, indra penglihatannya terasa memudar dan telinganya terasa tuli seketika.

Dendelina segera melepas tangannya dari Karina.

"maaf."

"Why the fuck..??"

apakah perasaan manusia hanya untuk dipermainkan saja? persetan dengan diksi diksi dan perkataan semanis gula aren atau sejenisnya, kemanakah janji yang pernah terlontarkan Dendelina semasa masa bahagianya mereka? "tega kamu menghancurkan saya."

"atau kamu sudah ada yang baru, kan?" Dendelina menggeleng kuat, dia terlihat tak jujur. "aku bukan pengganti Adriana yang baik, aku pantas kamu benci selepas ini." perasaan Karina sangat kacau, hancur tak berlebur.

"Terima kasih untuk semua pelajaran hidup yang kamu kasih ke aku, kita sampai disini aja-"

"baik, saya terima semua keputusanmu. Terima kasih untuk hadiah ulang tahunnya ya." suaranya bergetar, tak sampai Dendelina menyuarakan perkataannya sampai selesai. Tapi itulah yang dia dengar, keputusan final yang sudah tidak bisa diganggu gugat.

Soerabaja, kota romantis kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang