i don't believe it's true -April, 2011

1.6K 260 25
                                    

Mau kamu makan sambil kayang
Aku tetap sayang
Gapapa telurnya pecah, emang yang salah plastiknya
kok ga simetris sih. Heran.















"S O E R A B A J A AND INDOMIE TELOR CEPLOK DATE"

"Dek, gamau mampir kemana mana lagi?" Keduanya telah berada didalam mobil sembari meletakkan beberapa belanjaan di bangku kemudi belakang, Winter yang menata.

Winter yang masih sibuk menata kantong belanjaannya yang dia taruh tepat dibelakang kursi kemudinya, dengan telaten dia menaruh kantong berisi telur diatas kursi. "Pulang aja, takut banget ini telurnya pecah"

Karina hanya menganggukkan kepalanya cepat, segera dia menyalankan mesin mobilnya dan memastikan bahwa sang kesayangannya sudah duduk dengan aman dikursi kemudinya.
Tak lupa sabuk pengaman juga dia pastikan terpasang rapi dutubuh mungil winter.

"Berangkat karina!"

"Aye aye cintaku!" Karinapun menjalankan mobilnya dengan hati hati, tak mengebut namun juga tak pelan.

Diperjalanan Winter hanya mempehatikan pedagang kaki 5 yang sudah siap siap untuk berjualan, bisa disebut kulineran malam. Biasanya dia akan memanjakan dirinya bersama Susan dan Ningning di streetfood langganan mereka ketika sudah malam.

Namun kali ini tidak, dia akan berpacaran dan bermanja puas dengan kekasih hatinya ini. Orang yang memintanya menjadi kekasih hatinya dengan cara yang tak terduga.

3 minggu lalu, masih dibulan April tahun 2011

"Saya mau kamu menjadi pacar saya." Ajakanya Karina seperti ajakan Ningning dan Susan ketika mengajak untuk menonton cinema.

Tepat pukul 19.00 wib, dikedai wedang milik Giselle. Dia membawa si gadis mungil itu hanya untuk sekedar menikmati secangkir jahe panas dan roti bakar, namun malah menjadi pernyataan perasaan. Bukan Karina sudah gila, iya bisa dibilang dia suda jatuh cinta dengan Winter ketika pelukan kemarin terjadi.

Bahkan tatapan itu tajam namun terasa lembut. Winter merasakan itu diam diam, bahkan duduknya sudah tak tenang. Kedua tangannya berkeringat, dia terkejut sekaligus gugup. "adek, mau ya jadi bagian hidup saya?" tanya si gadis jakung namun cantik itu.

"saya tahu ini begitu cepat, bahkan baru kemarin kita berbaikan setelah beberapa kali kita bertemu dan bertengkar.." Karina membawa tangan sang mungil lembut kedalam dekapan tangannya yang hangat.

"saya tak ingin mengenal kamu dengan begitu lama, saya ingin mengenal kamu dengan kamu sudah menjadi pacar saya," jelas Karina dengan nada serius, dan Winter hanya menunujukkan tatapannya yang bingung.

"jangan bingung, memang saya tidak ingin membuang waktu sia sia. kalaupun nanti ada sifat kamu yang saya kurang sukapun dari kamu, bukan berarti saya akan berhenti mencintai kamu atau meninggalkan kamu, winter.."

karina pun memberikan senyumnya yang manis seraya menatap lembut ke arah netra cantik milik Winter didepannya kini, "justru saya akan tetap mencintai segala kurangnya kamu dan kelebihan kamu. semakin saya mengenal kamu, semakin saya yakin jika saya tak akan berhenti mencintaimu.. bahkan saya juga menyukai kejutan." Winter begitu terkejut dengan yang apa Karina jelaskan.

winter tak habis pikir, kenapa ada manusia sejenis Karina di dunia ini dan pikirannya yang terbilang unik namun manis ini. "saya tak mengerti, kenapa. tapi.. apa anda yakin?"

Soerabaja, kota romantis kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang