Bagaimana caraku membangun percaya lagi padamu?
"S O E R A B A J A"
Hilang semua manis dari gula yang kutanamkan padamu, semerbak angin membuatku hadir didalam dua pilihan. Terbesit rasa meragu padamu, dengan sikap acuhmu yang masih sama. Tanpa menahu senduku masih tersisa, kecewa. Menahan tangis disaatmu seenaknya, bukan teremehkan hanya saja orang akan sadar ketika sudah terpleset. Adu rayu membuat bimbang, memberi percaya padamu kembali tapi apa? Dia hadir membuatku terasa hebat, meski tak seceria lebah pada madu, namun dia yang selalu memberiku kekuatan disaat acuhmu tumbuh kembali.
"Ku doakan selalu agar hubunganmu dan dia kembali membaik" gadis baik hati itu menyerukan sebuah doa didalam desaknya hubungan Karina dan Winter yang masih renggang. Maaf sudah terucap, tapi keraguan itu masih ada.
Karina hanya tersenyum mendengarnya, membawa hatinya duduk sebentar hingga menghirup udara, "aku harap aku bisa memiliki seseorang seperti kamu, karin. Akan selalu ku jaga percayamu itu, apapun keadaannya" ucapnya lagi.
Karina selalu mengusahakan yang terbaik, memperbaiki segalanya hingga rela menurunkan segala hal hanya untuk membuat winter mengerti. Karina hanya mau, Winter juga memberi usaha dalam hubungannya, tak memungkiri Karina juga merasa jengkel. Hanya saja, bibirnya kelu. Percuma, banyak dia memberi nasihat semakin juga Winter akan menutup telinganya.
"Jangan, kamu akan merasa kurang jika bersamaku." Jawab Karina lagi.
Gadis itu menautkan alisnya, memberi isyarat untuk menanyakan hal yang dibenaknya. "Maksud kamu?"
"Aku selalu mengusahakan yang baik, aku selalu memiliki niat baik untuk meperbaiki segalanya. Tapi tetap saja, tidak ada kemajuan didalam hubungan ini. Banyak sekali jeda untuk kita mendiskusikan hal ini, hanya saja dia selalu menggampangkan" helaan nafas lelah itu terdengar berat di telinga gadis itu.
Jujur saja, gadis itu memiliki rasa kepada Karina. Tapi dia selalu menahan itu, dia tak mau dijuluki sebagai perusak. Dia hanya hadir untuk menemani Karina disela sedihnya, karena dia tahu Karina juga manusia mempunyai rasa lelah didalam jiwanya.
"Mau es krim?" Tawar gadis itu, Sarah. Sarah adriana, teman yang Karina kenal secara tidak sengaja pula.
Karina tersenyum lebar, menganggukkan kepalanya semangat. Tentu hal itu sangat disambut bahagia oleh Sarah, segera mungkin gadis asli Surabaya itu beranjak dari duduknya. Mengambil dompet didalan tasnya dan berpamitan sebentar untuk ke minimarket terdekat dari mereka. "Perlu aku antar?"
"Ngga usah, kamu disini aja." Karina hanya menganggukkan kepalanya pelan, dia menikmati angin yang bersemilir sambil membuka handphonenya.
Tanpa dia sadari, dia telah mendapatkan notifikasi dari Winter semenjak 3 jam lalu. Namun dia masih enggan untuk membukannya, dia masih ingin menata hati dahulu. Meletakannya kembali handphone miliknya dan kembali menikmati udara dan dihirupnya dalam dalam. Tak ayal, hidup serumah juga masih membuat Winter acuh dengan dirinya. Lupa akan kesakitan yang dia beri, tapi tak pernah Karina menggertaknya. Out of luck, namun dia masih bersyukur dengan kelapangan hati yang dia punya.
Sarah, datang tak diundang untuk menemaninya mendengar keluhannya terhadap Winter. Alasan yang selalu digunakan Winter selalu Karina pahami, tapi Winter terlalu terlena hingga dia lupa dengan siapa dia menaruh hidupnya. "Thank you for the love yah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soerabaja, kota romantis kita
RomanceKarina orang Bali, anak Agung. Winter orang Yogyakarta, anak keraton. Semuanya berawal dari surabaya dan berakhir pada pelaminan sampai maut, semenjak april 2011 hingga ajal memisahkan.