is this too sweet? -April, 2011

1.6K 272 36
                                    

Sudah simpan saja sedihmu itu
Ku akan datang








"S O E R A B A J A"

Kalau benar cinta beda agama tak dapat bersatu, tapi mengapa mereka berdua insan berbeda budaya ini dapat? Anggap saja Tuhan sedang berbaik hati, ah tidak Tuhan selalu maha baik. CiptaanNya saja yang kurang bersyukur atas itu. Bahkan laksamana samudra sudah Tuhan bikinkan untuk menjadikan sebuah majas indah ketika jatuh cinta.

Seperti dua sejoli ini, tak apa dibilang cepat berlalu. Tak ayal gejolak diantara mereka telah menggebu, memberi sinyal untuk segera disatukan. Meski Tuhan menyelipkan beberapa rintangan.

"Adek, nanti aku jemput ya?" Gadis berparas ayu itu telah mengantarkan sang priyayi kecilnya menuju tempat dia menuntut ilmu.

Gadis jogja yang dipanggilnya "adek" tadi memberikan senyum manisnya menandakkan ia mengiyakan ajakan si lebih tua, dengan sedikit sipuan malu di pipinya ranum saat ini. Dia begitu bahagia, semenjak kejadian wedang jahe tiga minggu lalu malah membuat keduanya menjadi dekat.

Bukan, mereka sekarang sepasang kekasih. "Iya Karina, boleh kok."

"Asik, kalau begitu nanti kita mampir rawon setan mau ngga? Ya aku sih masih ada kelas jam segitu, telat 15 menit ndak papa toh, sayang?" Tanya Karina sembari mengelus tangan sang kekasih lembut.

Winter tersenyum lagi, "padahal ngedate indomie dirumah sambil nonton tetangga masa gitu juga asik tau" ucap Winter bersemangat, sembari membayangkan makanan mewah akhir bulan khas anak kos itu. Ditambah telor ceplok diatasnya. Hmm sedap..

"Eh, mau indomie date toh?" Karina menatap kedua netra sang kekasih yang sudah berbinar layaknya mendapat undian rumah.

Dengan semangat Winter mengangguk cepat, "IYAP! ditambah permen yupi dan sirup marjan sebagai dessertnya. Wes, merkotop banget lah pasti.."

"Oke kalau gitu, nanti pulang sekolah kita skuy aja ya ke supermarket. Belanja bahan masakan untuk date kita nanti, gimana dek?" Tawar Karina antusias lagi.

Winter memberikan jurus senyuman manisnya dengan arti mengiyakan. Dia jadi tak sabar untuk melakukan Indomie datenya nanti malam, bersama si lebih tua.

"SIAP BOSS!"

"Udah sana, nanti telat malah disuruh push up lagi di lapangan. Emangnya mau"

Winter menggeleng cepat, "ya ngga lah. Panas tau."

Karina menggelengkan kepalanya gemas, bagaimana tidak gemas jika melihat manusia yang tak pernah dia sangka seumur hidupnya ini akan menjadi kekasih hatinya. Bahkan gadis itu baru berusia 16 tahun, bukan gimana gimana. Tuhan kalau mempertemukan jodoh memang tak mengenal apapun.

"Dicintai kamu itu, aku ngga pernah merasa takut. Meski kita berdua gendernya sama, tapi ya sama aja i love you.." ucap Karina Tulus masuk menuju netra sang kekasih. Jujur saja, dia ingin sekali segera mengenalkan gadis cantiknya ini kepada keluarganya.

Tapi keadaan yang belum pas, dia tak ingin hancur. "Iya, aku tau kok. Kamu juga kayak magic buat aku, datang bikin badmood tapi berakhir jadi peningkat mood ku, lucu banget ga sih?"

"Iya, tapi aku bahagia. Aku punya kamu, dan kamu punya aku."

Winter tersenyum sembari mengelus pipi Karina lembut dan manis, seperti hari harinya kini, "i am all yours"

Karina sekali lagi melihat surai hitam legam milik kekasihnya dan sesekali bergumam takjub didalam hati karena kecantikan pari purna dari Winter. "Tuhan baik banget ya, pacarku kok bisa cantik banget. Heran banget ga sih?"

Soerabaja, kota romantis kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang